Rabu, 15 April 2015

Cerpen

Cerpen Kertas Usang
Hari pertama yang mengawali kita adalah suatu tempat dan waktu yang tak pernah bisa kita tebak sebelumnya. Bukan bangku smp, dimana pertama kita saling mengenal, tapi suatu tempat yang aku bisa mendefinisikan aku “TERPESONA”.
TERMINAL, ya akhir dari setiap kendaraan berhenti, aku anggap itu terminal cinta buat kita karena tempat itu pun merupakan pemberhentianku dari perjalanan cintaku yang tak kunjung jelas dan sekaligus awal perjalanan cintaku denganmu.
Lucu tapi dari situlah perjalanan dimulai bersamaan dimulai pencarian jati diri dan cinta sejati. Problem, problem, long distance, ketidakjelasan berujung pada 1 juli 2010. Tanggal bersejarah dimana aku mengikrarkan cinta.
Cinta yang tak beralasan, cinta yang tak beralasan rupa, materi dan semuanya, tapi bukankah itu yang dinamakan cinta yang tulus? Cinta yang bukan karena nafsu, ataupun materi.
Cinta memberitaku banyak hal hingga aku punya beribu-ribu alasan untuk tidak menyakiti dan meninggalkanmu. Hanya 1 kata yang mengungkapkan alasan itu putri keong, you is the best for my heart and my life. Kesabaranmu, kesetiaanmu, perhatianmu adalah hal yang aku stabiloin dalam memori otak ku.
Putri keong sebagai pasangan kita harus saling melengkapi, mengingatkan dan berujung menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain hingga tujuan yang diinginkan tercapai yaitu kebahagiaan.
Putri keong, aku tak ingin punya hubungan seperti perahu berlayar tanpa arah. Tapi aku juga tak ingin menjadi dukun yang menetang datangnya hujan. memang kita tujuan tapi hasilnya hanya Allah yang menetukan, kita sebagai manusia hanya bisa berencana dan berusaha.
Putri keong, banyak punjangga mengutarakan pendapatnya tentang cinta dari persepsinya mereka masing-masing.
“Cinta adalah tiupan seruling penggugah jiwa”
“Cinta adalah sayap-sayap kehidupan”
“Cinta adalah tatapan mesra sang pemilik waktu”
Putri keong, dari banyak persepsi cinta aku punya presepsi cinta itu sendiri. Menurutku cinta adalah pendamping hidup dan pendamping hidupku adalah kamu.
Putri keong aku hanya punya harapan sederhana, aku hanya ingin menjadi imam untuk istriku, ayah yang baik untuk anak-anaku kelak dan aku ingin menjadi Ali bin Abi thalib yang tak pernah mempoligami Fatimah putri Nabi Muhammad.
Putri keong jangan pernah lelah memberiku maaf dan memberiku kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik.
Pangeran Kodokmu: Reno

Kicauan burung yang bersahutan menyadarkan Rina dari buaian untaian kata yang terukir mempesona. Sekejap rasa sakit yang pernah Rina rasakan menyergap kembali relung hatinya. Harapan yang terukir dalam untaian kata yang mepesona itu abadi dalam secarik kata yang usang, tapi tak sama halnya dengan kenyataan yang Rina hadapi. Harapan yang begitu mebuai hati hancur sekejap mata, ketika Rina Mengetahui Reno memiliki sandaran Hati selain dirinya. Sekarang apalah arti untaian kata indah mempesona apabila hanya rayuan sesaat yang menggoresakan luka yang begitu dalam. Sampai saat ini luka itu pun tak kunjung kering.
Seiring angin yang berhembus Rina menerbangkan secarik kertas usang yang ada pada genggamannya, kertas usang meliuk-liuk di udara dipermainkan angin, semakin lama semakin jauh dari pandangan Rina.
Dengan mantap Rina melangkahkan kakinya menyusuri sejumput harapan untuk bahagia, menyusuri masa depan yang keindahannya kekal dalam dunia nyata bukan hanya kekal dalam secarik kertas usang yang suatu saat akan musnah dimakan waktu. Seulas senyuman memulai harinya yang baru. Dengan semangatnya Rina berteriak pada seisi alam. “Selamat tinggal masa lalu, dan selamat datang kebahagian”.
Cerpen Karangan: Ika Mustika

Karangan Ilmiah, Non-Ilmiah, & Tidak Ilmiah, Karangan Ilmiah, dan Karangan Ilmiah

Karangan Ilmiah, Non-Ilmiah, dan Tidak Ilmiah
Pengertian  Karangan
          Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi,deskripsieksposisiargumentasi, dan persuasi.

Macam, Sifat, dan Bentuk Karangan
Ada berbagai macam karangan ilmiah, berikut diantaranya :
1.     Laporan penelitian. Laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
2.     Skripsi. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
3.     Tesis. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
4.     Disertasi. Tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
5.     Surat pembaca. Surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
6.     Laporan kasus. Tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
Ciri – Ciri Karya Ilmiah
Dalam karya ilimah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu:
1.     Struktur sajian
2.     Komponen dan substansi
3.     Sikap penulis
4.     Penggunaan Bahasa
Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
1.     Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran
2.     Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada pola pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3.     Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4.     Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka ,tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5.     Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaida-kaidah kebahasaan.
6.     Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkain narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
Ciri-Ciri Karangan Ilmiah
1.      Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
2.      Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
3.      Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
4.      Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

Ciri-Ciri Karangan Non-Ilmiah
Karya non ilmiah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.     Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2.     Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
3.     Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4.     Kritik tanpa dukungan bukti.

Ciri-Ciri Karangan Ilmiah Popular
Karya ilmiah (Dalman, 2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek, yaitu :
1.     Struktur. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
2.     Komponen dan Substansi. Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3.     Sikap Penulis. Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya bahasa impersonal.
4.     Penggunaan Bahasa. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku
Karangan Ilmiah
Skripsi, Thesis, dan Disertasi
Skripsi
          Skripsi merupakan karya tulis ilmiah atau karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan dari pendapat orang lain. selain itu skripsi dibuat bertujuan untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) bagi para mahasiswa yang ingin mendapatkan gelar sarjana.
skripsi dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1.     Langsung ( observasi Lapangan)
2.     Tidak Langsung ( studi Kepustakaan
Tesis
          Tesis merupakan karya ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian tehadap suatu hipotesa. jadi misal ada suatu hipotesa atau atau sesuatu yang masih praduga atau butuh diuji kebenarannya maka dilakukanlah pengujian terhadap praduga tersebut. tesis sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. tesis ditulis untuk meraih gelar magister (S2)

Disertasi
          Merupakan karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif.disertasi ini ditulis untuk meraih gelar doktor (S3)

Perbedaan Skripsi, Tesis, Disertasi
          Perbedaan dari ketiga jenis karya ilmiah itu  secara umum adalah perbedaan dalam mendapatkan gelar. pada skripsi gelar yang akan di dapat adalah sarjana (S1), pada tesis gelar yang dapat diperoleh adalah magister (S2), dan pada disertasi gelar yang didapat adalah doktor (S3)
          selain perbedaan gelar yang didapat ketiga karya ilmiah tersebut memilik perbedaan lainnya.disertasi bobot akademisnya lebih besar daripada tesis, dan tesis bobot akademisnya lebih besar dari skripsi. selain itu permasalahan yang dibahas dalam ketiga karya ilmiah itu berbeda. pada disertasi permasalahan yang dibahas lebih luas dan mendalam daripada kedua karya ilmiah lainnya karena hasil dari disertasi merupakan teori baru atau sesuatu yang baru dan asli diciptakan. pada tesis permasalahan yang dibahas lebih mendalam daripada skripsi.

Karangan Ilmiah Populer
Karangan Semi Ilmiah (Populer)
          Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.

Perbedaan Karya Ilmiah dengan Non ilmiah
          Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
          Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
          Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semiilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semiilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semiilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah.
          Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
          Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat, antara lain :
1.     Emotif : merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi
2.     Persuasif : merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative
3.     Deskriptif : merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
Jurnal
          Pengertian jurnal atau buku harian adalah formulir khusus yang digunakan dalam mencatat setiap aktivitas transaksi secara kronologis sesuai urutan tanggal ke dalam jumlah yang harus di debet dan di kredit. Jurnal di dalam praktik akuntansi adalah tempat pertama kali untuk mencatat transaksi. Jurnal sendiri berasal dari bahasa Perancis (jour) artinya adalah hari.
          Buku jurnal berguna untuk menganalisis bukti transaksi sebelum dicatat ke dalam akun. Memang akan lebih praktis apabila bukti transaksi langsung dicatat ke akun yang terpengaruh. Namun ada beberapa kelemahan yang dapat terjadi, diantaranya sulit menemukan kesalahan apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan. Di samping itu juga tidak ada catatan mengenai terjadinya transaksi dalam suatu perusahaan. Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi kelemahan-kelemahan tersebut maka pencatatan dilakukan dengan bertahap. Terlebih dahulu lakukan analisa dan pencatatan ke dalam buku jurnal sebelum bukti transaksi di catat pada akun.
          Ada beberapa macam bentuk jurnal, pada dasarnya bentuk jurnal dibedakan menjadi duka, yakni jurnal umum dan jurnal khusu. Pada pembahasn kali ini kita akan fokus pada pembahasan jurnal umum. Jurnal umum adalah tempat untuk mencatat seluruh aktivitas transaksi keuangan tanpa terkecuali, sedangkan jurnal khusus adalah tempat untuk mencatat beberapa jenis transaksi tertentu yang berkaitan dengan jurnal khusus tersebut. Pada dasarnya pihak perusahaan bebas memilih pemakaian jenis buku jurnal, tapi ada baiknya disesuaikan dengan kebutuhan. Dasar pemilihan penggunaan buku jurnal mempertimbangkan faktor efektivitas dan efisiensi bagi perusahaan.
          Penjurnalan atau pencatatan transaksi pada jurnal umum adalah tahap kedua dalam siklus akuntansi setelah melakukan analisa terhadap bukti transaksi. Kegiatan pejurnalan adalah penggolongan semua transaksi ke dalam akun masing-masing. Sebagai contoh, Tuan Victor meyetorkan uang untuk modal PT. Victory. Dari kegiatan atau aktivitas ini akan berpengaruh pada dua akun yaitu akun kas (aktiva) dan modal Tuan Victor (ekuitas).

Dari penjelasan di atas, jurnal mempunyai beberapa fungsi:
1.     Fungsi Historis Artinya, setiap bukti transaksi dilakukan secara kronologis,urut, sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi.
2.     Fungsi Mencatat Artinya, semua transaksi jangan sampai ada yang tertinggal dicatat dalam buku jurnal.
3.     Fungsi Analisis Artinya, pencatatan pada jurnal adalah hasil analisis yang berwujud pendebitan dan pengkreditan akun-akun yang terpengaruh beserta jumlahnya.
4.     Fungsi Instruktif Artinya, catatan yang terdapat pada jurnal adalah perintah untuk melakukan pendebitan dan pengkreditan akun buku besar sesuai dengan catatan yang terdapat pada jurnal.
5.     Fungsi Informatif Artinya, fungsi dari jurnal adalah memberikan informasi atau penjelasan mengenai transaksi yang terjadi untuk dilakukan pencatatan.
Manfaat Jurnal Umum
Ada beberapa hal yang akan kita ketahui dalam proses pencatatan pada buku jurnal, diantaranya:
1.     Dianalisa untuk mengetahui apakah akan menimbulkan bertambah atau berkurangnya satu atau lebih suatu perkiraan.
2.     Dilakukan analisa untuk mengetahui jumlah yang akan dicatat pada satu atau lebih perkiraan.
3.     Dilakukan analisa untuk mengetahui berapa perkiraan yang akan di debet dan di kredit.
4.     Dilakukan analisa untuk mengetahui jumlah yang di debet dan di kredit harus sama.
5.     Dibuat referensi (tanda) untuk mengetahui suatu jumlah sudah dilakukan posting ke perkiraan yang tepat pada buku besar, sesuai nomor perkiraannya.
Karangan Ilmiah    
Timbangan buku
          Pengertian timbangan buku adalah tulisan yang menyajikan sejumlah informasi tentang sebuah buku yang ditinjau dan dinilai secara isi sebuah buku Pengertian timbangan pustaka adalah tulisan yang menyajikan sejumlah informasi tentang sumber penulisnya seperti pengarang, nama buku, tahun dan diterbitkan.

Ringkasan
          Bentuk ringkas dari karangan yang masih memperlihatkan sosok dasr dari aslinya. Inti tidak meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain memangkas hal-hal yang lebih kecil yang meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih tampak jelas.
          Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.

Ciri-ciri ringkasan
1.      Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
2.      Kerangka dasr masih tampak jelas
3.      Memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas
4.      Tujuannya untuk  memangkas gagasan.

Timbangan pustaka
          Timbangan pustaka adalah menimbang atau menilai hasil-hasil penelitian yang telah Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, Perbedaan karangan ragam standart dan non standart. Resensi buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku Resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku atau ulasan buku secara tertulis yang mengemukakan pendapat seseorang tentang baik buruknya buku ditinjau dari berbagai sudut. Resensi dapat dilakukan oleh siapa saja.

Metode Ilmiah
Metode ilmiah berdasatkan dari dua suku kata yaitu metode dan ilmiah. Seandainya kita artikan satu-persatu makna dari kata-kata tersebut yakni :
1.     Metode
Metode dapat diartikan sebagai sebuah cara yaitu cara yang teratur dan sistematis untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu.
2.     Ilmiah
Ilmiah : bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Diatur oleh atau sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu pasti: prosedur ilmiah. Sistematis atau akurat dalam cara ilmu pasti.

          Secara umum dan keseluruhan metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Bagaimana menurut para ahli? Ini adalah beberapa pendapat para ahli diantaranya:
-          Menurut Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
-          Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi

Tujuan Mempelajari Metode Penulisan Ilmiah
          Tujuan adalah salah satu bentuk harapan untuk dimasa yang akan datang. Untuk karena itu dalam penulisan ilmiah kita tidak bias asal tulis atau tidak mengindahkan kaidah-kaidah dala penulisan ilmiah. Dalam penulisan ini kita harus mempunyai metodenya agar tulisan kita dapat dipahami dan dimengerti oleh si pembaca dikemudian hari. Ini adalah beberapa tujuan kita mempelajari metode ilmiah :
-          Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis
-          Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis
-          Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme penulisan karangan ilmiah

Sikap Ilmiah
          Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut “Attitude” sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap secara mental yang bersifat untuk melakukan kegiatan. Triandis mendefenisikan sikap sebagai : “ An attitude ia an idea charged with emotion which predis poses a class of actions to aparcitular class of social situation” .
         Rumusan di atas diartikan bahwa sikap mengandung tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan komponen tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap terhadap obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang senantiasa cenderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau obyek.
          Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah.
          Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
1.     Sikap ingin tahu
2.      Sikap kritis
3.     Sikap obyektif
4.     Sikap ingin menemukan
5.     Sikap tekun
Langkah-Langkah
Langkah – langkah penulisan ilmiah
Bentuk laporan penulisan PI, terdiri dari :
1. Bagian Awal
Bagian Awal ini terdiri dari:
1.     Halaman Judul
2.     Lembar Pernyataan
3.     Lembar Pengesahan
4.     Abstraksi
5.     Halaman Kata Pengantar
6.     Halaman Daftar Isi
7.     Halaman Daftar Tabel
8.     Halaman Daftar Gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta dan sebagainya
2. Bagian Tengah.
Bagian tengah yerdiri dari :
       1. Bab Pendahuluan
       2. Bab Landasan Teori
       3. Metode Penelitian Bab Analisis Data dan Pembahasan
      4. Bab Kesimpulan dan Saran

3. Bagian Akhir.
Bagian akhir terdiri dari:
Daftar Pustak
Lampiran

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan
http://id.wikipedia.org/wiki/
http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah
http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah
http://dianpurnamasari1004.wordpress.com/2013/04/02/karya-ilmiah-karya-non-ilmiah-dan-karya-ilmiah-populer/
http://es-ciptanugraha.blogspot.com/2013/04/perbedaan-karya-tulis-ilmiah-populer.html
http://bayangzone.blogspot.com/2013/04/perbedaan-karya-ilmiah-populer-dan-non.html
http://gatotbukankaca.weebly.com/bahasa-indonesia-2-karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-ilmiah-populer.html
http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/06/pengertian-jurnal-umum.html
http://syafruddin41.blogspot.com/2013/02/pengertian-ringkasan-rangkuman-ikhtisar.html
http://shofidzulfikar41.blogspot.com/2013/05/pengertian-metode-ilmiah-tujuan.html