Manusia dan Cinta Kasih
A. CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta
adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat
kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan
sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan kata lain cinta dan
kasih memiliki hampir kesamaan arti tetapi kata kasih memperkuat arti dari
cinta.
Terdapat perbedaan
antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang
mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa,
mengarah kepada yang dicintai.
Cinta sama
sekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
· Cinta bersifat
manusiawi, hanya pada manusialah Cinta timbul dan berkembang,sedangkan pada
binatang terbatas pada naluri untuk melindungi
· Cinta bersifat rokhaniah sedangkan
nafsu bersifat jasmaniah.
· Cinta menunjukkan perilaku memberi,
sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Ada 3 unsur tentang cinta, yaitu:
1.
Keintiman : kedekatan hubungan
2.
Gairah : secara sexual,
cantik,ganteng,dll
3. Komitmen
: pernyataan bahwa kau pacarku
Kemungkinan:
Ø keintiman+komitmen =Cinta Hampa = ada pernyataan pacaran
, ada kedekatan tp nga ada nafsu (ketertarikan lawan jenis)
Ø =komitmen+Nafsu=:Cinta Romantis ada pernyataan dan ada
ketertarikan terhadap lawan jenis (merasa pasanganya cantik,guanteng,dll)
Ø = Nafsu+keintiman=Cinta Semberonoo: ada ketertarikan,ada
kedekatan hubungan tapi tidak ada status
pacaran.
Ada tiga
tingkat cinta.
Pertama, cinta
atas dasar harapan mendapat sesuatu. Yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya karena
menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya itu
biasanya berujud materi.
Kedua, cinta
atas dasar mengharap ridho kekasih. Cinta seperti ini lebih tinggi tingkatannya dari yang
pertama. Yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya. Orang yang
memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara sukarela dengan
tujuan agar kekasih mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih memperoleh
kesenangan. Agar kekasih terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang ada dia
berani mengambil resiko besar dalam melakukan hal-hal tersebut. Terkadang dia
bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan memalukan. Terkadang dia mau
melakukan sesuatu yang tidak masuk akal.
Ketiga, cinta
atas dasar mengharap Ridho Allah sekaligus ridho kekasih. Inilah cinta sejati.
Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih),
adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang
dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Allah, Sang Pencipta Cinta. Artinya apa
yang dilakukannya itu menyimpang dari aturan-aturan agama. Jika demikian
adanya, maka dia dan kekasihnya tidak akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang
dirasakannya hanyalah kesenangan jangka pendek dan bersifat semu.
Dalam kehidupan
manusia, cinta menampakan diri dalam berbagai bentuk. Kadang – kadang seseorang
mencintai dirinya sendiri. Kadang – kadang mencintai orang lain. Atau juga
mencintai anak dan istrinya, hartanya, Allah dan rasulnya.
Ada berbagai
bentuk cinta yaitu :
§ Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau
perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia
berdasarkan SARA.
§ Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta
seorang ibu terhadap anaknya.
§ Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis
(birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta
yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa
disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih
sayang.
§ Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta
diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat
mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
§ Cinta Terhadap
Allah
B. CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
1. Cinta
Diri
Cinta Diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Al-Qur’an telah
mengungkpkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini,
kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi
dirinya, dan menghindari diri dari segala sesuatu yang membahayakan kesalahan
dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammd SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui
hal-hl gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan
menjauhkan dirinya dari segala keburukan.
2. Cinta
Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan
manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri
sendiri dan egoismenya. Allah ketika member isyarat tentang kecintaan manusia
pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia
tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menurus untuk memperoleh kebaikan
serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya,
setelah itu Allah langsung memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha
untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan
diri dari gejala-gejala itu.
3. Cinta
Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja
dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama ntara suami dan istri.
Ia merupakan factor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga :
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaannya ialah
dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi yang berpikir. QS, Ar-Rum, 30:21)
Dorongan
seksual melakukan suatu fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi
kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksual terbentuk keluarga.
Mengingat bahwa antara ayah dengan
anak-anaknya tidak terjalin oleh iktan-ikatan fisiologis seperti yang
menghubungkan si ibu dengan anak-ankanya, maka para ahli ilmu jiwa modern
berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti
halnya dorongan keibuan, melaikan dorongan psikis.
Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an diisyaratkan
dalam kasih nabi Nuh as. Betapa cintanya ia kepada anaknya, tampak jelas ketika
ia memanggilnya dengan penuh rasa cinta. Kasih sayang, dan belas kasihan, untuk
naik ke perahu agar tidak tenggelam ditelan ombak :
“…Dan nuh memanggil anaknya – sedang anak itu
berada di tempat yang jauh terpencil – : “Hai…anakku, naiklah (kekapal) bersama
kami dan janganlah kamu berada bersama-sama orang-orang yang kafir”.(QS, Yusuf,
12:84)
Cinta kepad rasul, yang ditulis Allah sebagai
rahmh bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkt ke dua setelah cinta kepada
Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam
tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
C. KASIH SAYANG
Kata kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang sangat luas. Dan yang
pasti setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti apa makna kasih sayang yang
sebenarnya, sekaligus memilikinya di dalam sanubari. Seseorang akan terlanda
kekeringan jiwa jika hidup tanpa memiliki kasih maupun sayang. Apapun yang
terjadi, pasti dia akan selalu ingin cintai sekaligus mencintai orang lain.
Dari pertama kali lahir di dunia sampai ajal menjemput.
Yang dimaksud
dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara
seorang laiki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga
hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan
yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu
punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan
diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang
dikasih dan disayanginya.
D. KEMESRAAN
Kemesraan
berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti
hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber
dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama
dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan
kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
Kemesraan dalam
Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana
masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan
seksualitasnya kuat.
Kemesraan dalam
Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya
pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa
sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
Kemesraan
Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya.
Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
E. PEMUJAAN
Pemujaan berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat
memuja kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan
ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan YME. Pemujaan kepada
Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti ,
nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya.
Cara Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai
dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat pemujaan merupakan
tempat komunikasi manusia dengan Tuhan. Berbagai seni sebagai manifestasi
pemujaan merupakan suatu tambahan tersendiri dalam terciptanya kehidupan yang
lebih indah.
F.
BELAS KASIH
Belas kasih (composian)adalah
kebajikan -satu di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk
penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan
landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi
prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian . Ada aspek belas kasih yang menganggap dimensi
kuantitatif, seperti individu belas kasih yang sering diberi milik kedalaman,kekuatan
atau gairah .
Lebih kuat dari empati , merasakan
umumnya menimbulkan aktif keinginan untuk meringankan penderitaan orang lain.
Hal ini sering, meskipun tidak pasti, komponen kunci dalam apa yang
memanifestasikan dalam konteks sosial .Dalam etika istilah, berbagai ungkapan
bawah usia yang disebut Golden Rule mewujudkan oleh implikasi prinsip kasih
sayang: untuk orang lain apa yang Anda ingin mereka lakukan untuk Anda
Cinta kasih erotis adalah kehausan
akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. Pada hakekatnya
cinta kasih tersebut bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga barangkali
merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat di percaya.
Pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campurbaurkan dengan
pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok
yang sampai waktu itu terdapat diantara 2orang yang asing 1sama lain. Tetapi
seperti yang telah di katakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan
yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja. Dalam cinta kasih
erotis terdapat ekskllusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih
persaudaraan dan cinta kasih keibuan.
Ciri-ciri eksklusif dalam cinta
kasih erotis ini perlu di bicarakan lebih lanjut. Kerap kali eksklusivitas
dalam cinta kasih erotis di salah tafsirkan dan di artikan sebagai suatu ikatan
hak milik. Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai 1
pendirian, yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan
jiwanya yang sedalam-dalamnya, dan menerima pribadi orang lain yang
sedalam-dalamnya.
MANUSIA
DAN KEINDAHAN
KeindahanKeindahan,
sering diutarakan kepada situasi tertentu, artik kata keindahan yaitu berasal
dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya.
Keidahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah
keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya
tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak
indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera
perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.
Apakah keindahan Itu ?
Sebenarnya sulit bagi kita untuk
menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak
dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah
dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya.
Menurut cakupannya orang harus
membedakan keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan sebagai sebuah benda
tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering
dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal
indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang
dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya
pengertian; yakni
keindahan dalam arti luas
keindahan dalam arti estetis murni
keindahan dalam arti terbatas dalam
pengertiannya dengan penglihatan
Keindahan alam arti luas merupakan
pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula
kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang
indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik
juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang
indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan
adap kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam
arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan
dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan
seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan
keindahan intelektual.
Nilai estetik.
Dalam rangka teori umum tentang
nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai
salah satu jenis nilai sepertihalnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai
pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang
tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu
relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena
terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh
orang dipercaya terdapat pada sesuatu benda sampai terbukti
ketakbenarannya.
Apa sebab manusia menciptakan
keindahan ?
Tata nilai yang telah usang
Kemerosotan zaman
Penderitaan Manusia
Keagungan Tuhan
TEORI-TEORI RENUNGAN
Apa renungan itu ?
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau
memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah aktifitas berfikir
mendalam (deep thinkings) yang sungguh berbeda dengan termenung. termenung
adalah gambaran tentang kondisi hanyutan sebuah pikiran, tentu saja ia
kehilangan ofektivitasnya karena memang sedang out of control. Biasanya manusia
akan merenung apabila ada sesuatu atau musibah yang terjadi. Dalam merenung
untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain :
1.
teori pengungkapan
Dalil dari teori ini ialah bahwa
“Art is an expression of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari
perasaan manusia ). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh
seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang
paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya
yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris “aesthetic as Science of
Expresion and General Linguistic”. Beliau antara lain menyatakan bahwa “art is
expression of impressions” (Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan)
Expression adalah sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan
intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang
menghasilkan gambaran angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu
berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya images wama, garis dan
kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa
perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain
adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.
2.
teori metafisik
Teori semi yang bercorak metafisis
merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang
karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi
keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori
peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan rnetafisika Plato yang
mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita Ilahi.
Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan
cerminan semu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia
hanyalah merupakan mimemis (timan) dari realita duniawi Sebagai contoh Plato
mengemukakan ide Ke-ranjangan yang abadi dan indah sempurna ciptaan Tuhan.
Kemudian dalam dunia ini tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan
ide tertinggi ke-ranjangan-an itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu
dengan menggambarkannya dalam sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah tiruan
dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat
menyesatkan. Karena itu seniman tidak mendapat tempat sebagai warga dari negara
Republik yang ideal menurut Plato.
3.
teori psikologis
Teori-teori metafisis dari para
filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang
ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau
abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estetik dalam abad modem menelaah
teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan
mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa
dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan
keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya
itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari
keinginan-keinginan itu. Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori
permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert
Spencer (1820-1903).
Renungan
Renungan berasal dari kata renung;
artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan
dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan
seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik dan
teori psikologis.
Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is
an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan
manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang
seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling
terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain
menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama
dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui
penghayatan tentagn hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan
(images).”
Seorang tokoh lainnya adalah Leo
Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni aalah memunculkan dalam diri sendiri
suatu perasaan yagn seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu
kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang
diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang
mengalami perasaan yang sama.
Teori Metafisik
Teori seni yang bercotak
metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal
dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat,
konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan
suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang
mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Paa
taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan
semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah
merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi
Teori Psikologis
Para ahli estetik dalam abad modern
menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran
penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan
psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan
keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu
merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari
keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang
dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan Herbert Spencer ( 1820 –
1903 ) menurut Schiller, asal seni adalah dorongan batin untuk
bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan
semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan
dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori penandaan
(signification theory) memandang seni sebagai lambing atau tanda dari perasaan
manusia.
KESERASIAN
Apa pengertian keserasian ?
Keserasian merupakan
keharmonisan,kesepadanan, keselarasan, kita perlu mengukuhkan semangat untuk
menciptakannya, jadi keserasian kecocokan, kena benar, dan sesuai benar. Kata
cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan
seimbang. Keindahan adalah suatu kumpulan hubungan yang serasi pada suatu benda
dan diantara benda itu dengan si pengamat.
Pengertian keserasian adalah cocok
dalam segala hal.
- Menurut The Liang Gie ada 2
Teori dalam menciptakan seni antara lain :
Teori Objektif ( Plato, Hegel,
Bernard Bocanguat )
Teori Subyektif ( Henry Home,
Earlof Shaffesbury, Edmund Burke )
salah satu persoalan pokok dari
teori keindaha adalah mengenai sifat dasar dari keindahan . apakah keindahan
merupakan sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya terdapat dalam pikiran
orang yang mengamati benda tersebut. Dari persoalan-persoalan tersebut lahirlah
dua kelompok teori yang terkenal sebagai teori ogjektif dan subjektif.
Teori Objectif berpendapat bahwa
keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetika adalah sifat (kulitas)
yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang
yang mengamatinya. Yang menjadi masalah ialah ciri-ciri khusus manakah yang
memnuat sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bernilai estetik, salah satu
jawaban yang telah diberikan selama berabad-abad ialah perimbangan antara
bagian-bagian dalam benda indah itu. Pendapat lain menyatakan bahwa nilai
estetik itu tercipta dengan terpenuhnya asas-asas tertentu mengenai bentuk pada
sesuatu benda. Pendukung teori objectif adalah Plato dan Hegel.
Teori Subjectif menyatakan bahwa
ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya
perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Adanya keindahan
semata-mata tergantung pada penerapan dan si pengamat itu. Kalaupun dinyatakan
bahwa sesuatu benda mempunyai nilai estetik, maka hal itu diartikan bahwa
seseorang pengamat memperoleh sesuatu pengalaman estetik sebagai tanggapan
terhadap benda indah itu. Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry
dan Edmund Burke.
Sumber :
Manusia
dan Penderitaan
Pengertian Penderitaan
1.1 Definisi Penderitaan
Menurut saya penderitaan adalah menanggung
atau menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan. Penderitaan itu ada tiga
macam yaitu penderitaan yang dialami secara lahir (fisik), penderitaan yang
dialami secara batin (mental/ psikologis), dan yang ketiga gabungan dari
penderitaan lahir dan penderitaan batin (fisik dan psikologis). Tentu saja
penderitaan tidak akan mucul jika tidak ada yang menyebabkannya untuk muncul.
Disini saya akan lebih membahas tentang sebab – sebab munculnya sebuah
penderitaan.
1.2 Sebab – sebab munculnya penderitaan :
Jika Diklasifikasikan berdasarkan sebab –
sebab munculnya penderitaan manusia itu ada dua, yang pertama yaitu Penderitaan
yang timbul karena perbuatan buruk manusia, dan yang kedua Penderitaan yang
timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan.
A. Penderitaan yang timbul karena perbuatan
buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena
perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesame manusia dan
hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut dengan
nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik.
Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Allah SWT
berfirman, Aku tidak akan pernah merubah nasib hambaku, melainkan Hambaku
sendirilah yang merubahnya. Sudah jelas Tuhan tidak akan mengubah nasib
hambanya, karena atas usaha hambanya sendirilah yang bisa mengubah nasibnya
itu. Adapun perbedaan antara nasib buruk dan takdir, kalau takdir Tuhan yang
menjadi penentunya sedangkan nasib buruk itu manusia lah penyebabnya.
Karena Perbuatan buruk antara sesama manusia
menyebabkan menderitanya manusia yang lain, contohnya :
Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap,
dan disiksa oleh majikannya, sudah pantas jika majikannya yang biadab itu diganjar
dengan hukuman penjara oleh pengadilan negeri Surabaya supaya perbuatannya itu
dapat diperbaiki sekaligus merasakan penderitaan yang telah ia berikan kepada
orang lain. Sedangkan pembantu yang telah menderita itu dipulihkan.
Perbuatan buruk orang tua Arie Hanggara yang
menganiaya anak kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian, sudah pantas
jika dijatuhkan hukuman oleh pengadilan Negeri Jakarta Pusat supaya
perbuatannya itu dapat diperbaiki dan sekaligus merasakan penderitaan
anaknya.3. Perbuatan buruk para pejabat pada zaman orde lama dituliskan oleh
seniman Rendra dalam puisinya “bersatulah pelacur – pelacur kota Jakarta”,
perbuatan buruk yang merendahkan derajad kaum wanita tidak lebih dari pemuas
nafsu seksual. Kaya Rendra ini dipandang sebagai salah satu usaha memperbaiki
nasib buruk itu dengan mengkomunikasikannya kepada masyarakat termasuk pejabat
dan pelacur ibu kota itu.
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya
pun dapat menimbulkan bagi penderitaan bagi manusia yang lainnya. Tetapi
kebanyakan manusia tidak menyadari karena perbuatannya lah yang menimbulkan
penderitaan pada manusia yang lainnya. Kebanyakan manusia baru menyadari
kesalahannya ketika bencana yang menimbulkan penderitaan bagi manusia yang
lainnya itu sudah terjadi. Contohnya :1. Musibah banjir dan tanah longsor di
lampung selatan bermula dari penghunian liar di hutan lindung, kemudian dibabat
menjadi lahan tandus dan gundul oleh manusia – manusia penghuni liar itu.
Akibatnya beberapa jiwa jadi korban banjir, ratusan rumah hancur, belum
terhitung lagi jumlah ternak dan harta benda yang hilang / musnah. Segenap
lapisan masyarakat, pemerintah dan ABRI bekerja sama untuk membebaskan para
korban dari penderitaan yang mereka derita itu.
Perbuatan Lalai, mungkin kurang control
terhadap tangki – tangki penyimpanan gas – gas beracun dari perusahaan “Union
Carbide” di India. Gas – gas beracun dari tangki penyimpanan bocor memenuhi dan
mengotori daerah sekitarnya, mengakibatkan ribuan penduduk penghuni daerah itu
mati lemas, dan cacat fisik. Inilah penderitaan manusia karena perbuatan lalai
dari pekerjaan atau pimpinan perusahaan itu. Ia bertanggung jawab untuk
memulihkan penderitaan manusia disitu.
B. Penderitaan yang timbul karena
penyakit, siksaan / azab tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat
penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism
dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh
kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Bebebrapa kasus penderitaan
dapat diungkapkan berikut ini :
Seorang anak lelaki buta sejak diahirkan,
diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar
biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang.
Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di universitas, dan
akhirnya memperoleh gelar doctor di Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah
Prof.Dr. Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.
Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi
dengan sabar ia menerima cobaan ini. Bertahun – tahun ia menderita penyakit
kulit, sehingga istrinya bosan merawatnya, dan ia dikucilkan. Berkat
kesabarannya dan kepasrahannya kepada Tuha, maka seiring berjalannya waktu Nabi
Ayub pun sebuh dan tampak lebih muda, sehingga istrinya tidak mengenalinnya
lagi. Disini kita dihadapkan kepada masalah sikap hidup kesetiaan, kesabaran,
tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga sikap hidup yang lemah, seperti kesetiaan
dan kesabaran sang istri yang luntur, karena penyakit Nabi Ayub yang cukup
lama.
Tenggelamnya Fir’aun di laut merah seperti
disevutkan dalam Al – Qur’an adalah azab yang dijatuhkan Tuhan kepada orang
yang angkuh dan sombong. Fir’aun adalah raja mesir yang mengaku dirinya Tuhan.
Ketika Fir’aun bersama bala tentaranya mengejar nabi Musa dan para pengikutya
menyeberangi laut merah, laut itu terbelah dan Nabi Musa serta para pengikutnya
berhasil melewatinya. Ketika Fir’aun dan tentaranya berada tepat ditengah
belahan laut merah itu, seketika juga laut merah itu tertutup lagi dan mereka
semua tenggelam.
OPINI : dalam kasus ini saya dapat
menyimpulkan setip perbuatan itu pasti ada akibatnya..perbuatan buruk yang
dilakukan seseorang bukan hanya merugikan diri sendiri tapi juga keadaan
sekitar..untuk itu sebelum melakukan sebuah perbuatan kita harus memikirkan
matang matang sehingga tidak akan merugikan keadan sekitar.
Siksaan
Arti siksaan, siksaan berupa
jasmani&rohani bersifat psikis,
kebimbangan, kesepian, ketakutan. Berbicara tentang siksaan, maka
terbayang pada ingatan kita tentang neraka dan dosa dan akhirnya firman Tuhan
dalam kitab suci Al – Quran. Seperti kita maklumi di dalam kitab suci Al –
Quran terdapat banyak sekali surat dan ayat yang membicarakannya tentang
siksaan ini.
Dalam Al – Quran surat – surat lain
banyak berisi jenis ancaman dan siksaan bagi orang – orang musyrik, syirik,
makan riba, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya.
Namun siksaan yang dialami manusia setelah didunia fana ini tidak akan
dibicarakan oleh penulis dalam modul ini, karena itu tugas para ahli agama.
Berbicara tentang siksaan terbayang
dibenak kita sesuatu yang sangat mengerikan bahkan mungkin mendirikan bulu
kuduk kita, siksaan itu berupa penyakit, siksaan hati, siksaan badan oleh orang
lain dan sebagainya. Siksaan manusia ini ternyata juga menimbulkan kreativitas
bagi yang pernah mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang
menyaksikan baik langsung ataupun tidak langsung.
Siksaan yang dialami oleh manusia
memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini benar-benar merupakan neraka
dalam hidupnya. Bagi mereka yang mulai merasakan tidak mampu lebih lama
menderita, biasanya terlontar kata-katanya lebih baik mati daripada hidup,
dengan pengertian bahwa dengan kematiannya maka berakhirlah penderitaan yang
dialaminya. Itulah sebabnya mereka yang terlalu menderita dan merasa putus asa,
lalu mengambil jalan "pintas" dengan bunuh diri.
Penderitaan dan Perjuangan
Penderitaan memang selalu hadir dalam
kehidupan kita, tidak berarti hidup adalah menderita / hidup adalah untuk
penderitaan. namun "Hidup adalah Berjuang karena Hidup adalah
Perjuangan". Jadi mau tidak mau kita selalu dituntut untuk terus berjuang
dlam hal apapun. dan percayalah bahwa tidak ada sesuatu yang sia - sia. Setelah
perjuangan terlaksana dan pasrah kepada Tuhan. maka dari itulah gunanya
bersosialisasi, dengan bersosialisasi
kita dapat saling membantu dalam
susah maupun senang dengan sesama manusia dalam menyelesaikan masalah dan
menyelesaikan penderitaan. namun jangan lupa disertai doa pula.
Manusia hanya merencanakan
selebihnya adalah kehendak Tuhan.
Waspada akan penderitaan boleh dalam
berbagai hal namun tetap kita tidak dapat menghindar dari penderitaan, satu -
satunya jalan keluar adalah dengan melewatinya. Hal ini nampak bila ditinjau
jenjang karir sejarah orang - orang besar disekitar kita yang benar - benar
berhasil oleh karena usahanya sendiri dan bantuan Tuhan.
Penderitaan kerap kali
disebar luaskan dan diumumkan di berbagai media layaknya Surat Kabar, TV,
Radio, Internet dengan maksud mengetuk hati kita selaku pembaca dan pendengar
media untuk menggerakan rasa empati* rasa kemanusiaan agar dapat turut berbelasungkawa
atas penderitaan yang terjadi dan selaku manusia sosial yang saling tolong
menolog megggerakan hati kita untuk membantu mereka yang menderita karena
bencana, dan penderitaan lainnya.
Penyebab penderitaan banyak
disebabkan oleh berbagai hal di bawah ini :
Hubungan tidak baik antara manusia
dengan manusia yang mengakibatkan penderitaan didasari rasa dengki, iri, sakit
hati, kejam serta alasan lain yang mendasari perbuatan buruk manusia lain
terhadap sesama yang dapat memicu penderitaan entah itu dari korban yang
mengalami maupun pelaku yang mengalami derita.
Hubuan tidak baik antara manusia
dengan Alam yang mengakibatkan bencana, kurangnya kesadaran manusia untuk
merawat alam dan bahkan manusia yang sengaja merusak alam dengan
Ketamakan hanya karena masalah uang
sehingga terjadi berbagai becana seperti Longsor.
Penderitaan karena cobaan, disini
kita dituntut akan kesetiaan kita melalui suatu cobaan dan percayalah bahwa
Tuhan tidak akan meberikan suatu cobaan diluar kemampuan umat-Nya.
berbagai pengaruh dari penderitaan
dapat dikategorikan bersifat positif dan negatif tergantung dari bagaimana
manusia menghadapi kenyataan ini,
apabila menyikapi secara positif
dengan mudah ia bisa menepis pegaruh penderitaan itu dengan contoh motto yang
telah saya berikan bahwa
"Hidup adalah Berjuang karena
Hidup adalah Perjuangan". jadi dia bisa kuat menghadapi penderitaan da
selalu berusaha kuat untuk menghadapi penderitaan.
Lawannya adalah sika negatif dalam
menghadapi penderitaan, ini efek terparahnya yakni penyesalan, minder
berlebihan, tidak bahagia, selalu putus asa manusia mudah
meyerah dalam hidup dan tidak
sedikit yang lebih memilih mati meskipun mati bukanlah cara untuk menyelesaikan
penderitaan.
Penderitaan, media masa dan seniman
Dalam zaman serba modern sekarang
ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan
oleh kemajuan teknologi dan sebagainya mensejahterakan manusia dan senjata,
peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan
manusia. Hal ini sudah terjadi seperti bom atom di Hirosyima dan Nagasaki,
kebocoran reactor nuklir di Uni Soviet , kebocoran gas beracun di India,
pengunaan peluru kendali dalam perang Irak dan yang baru terjadi di Jepang
tepatnya di Fukushima terjadi ledakan reactor nuklir yang menyebabkan radiasi
nuklir yang membahayakan kesehatan manusia,akibatnya masyarakat sekitar yang
tinggal di daerah tersebut harus di ungsikan ke tempat yang jauh dari daerah
terkena radiasi.
Beberapa sebab lain yang menimbulkan
penderitaan manusia ialah, kecelakaan, bencana alam, bencana perang dal lain –
lain. Contoh tenggelamnya kapal tampomas dua diperairan malasembo, jatuhnya
pesawat Hercules yang mengangkut para perwira muda di Condet, meletusnya gunung
galunggung dan perak irak dan iran.
Berita mengenai penderitaan silih berganti
mengisi lembaran Koran, berita di televisi, radio, dengan maksud supaya orang
yang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Nyatanya
tidak sedikit bantuan yang datang dari dermawan dan sukarelawan berupa material
dan tenaga untuk meringankan dan menyelamatkan mereka dari musibah ini. Media
masa adalah salah satu alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa
– peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat.
Dengan demikian masyarakat dapat
segera menilai untuk menentukan sikap antara sesame manusia terutama bagi yang
merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para
seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati
penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Contoh bagaimana penderitaan
seorang istri yang bernama Manohara akibat kekerasan rumah tangga yang di
filmkan dengan judul “Manohara”, juga ada berita seperti bagaimana penderitaan
anak bernama Arie Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang di
filmkan dengan judul “Arie Hangara”
Penderitaan dan sebab – sebabnya
Apabila kita kelompokkan secara
sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan dapat
diperinci sebagai berikut :
· Penderitaan yang timbul karena
perbuatan manusia Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk
manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dengan alam sekitarnya.
Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat memperbaiki
nasibnya.
Perbedaan nasib buruk dan takdir,
kalau takdir Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia
penyebabnya. Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia lain
menderita misalnya:
1. Pembantu rumah tangga yang diperkosa,
disekap, disiksa oleh majikannya, sudah pantas jika majikan yang biadab itu
diganjar dengan hukuman penjara oleh Pengadilan Negri Surabaya supaya perbuatan
itu dapat diperbaiki dan sekaligus merasdakan penderitaan, sedngkan pembantu
yang telah menderita itu dipulihkan.
2. Perbuatan buruk orang tua Arie Hanggara
yang menganiaya anak kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian, sudah
pantas jika dijatuhi hukuman oleh pengadilan Negri Jakarata Pusat supaya
perbuatannya itu dapat diperbaiki dan sekaligus merasakan penderitaan.
3. Perbuatan buruk pejabat pada zaman Orde
Lama dilukiskan oleh seniman Rendra dalam puisinya "Bersatulah
Pelacur-pelacur Kota Jakarta" perbuatan buruk yang merendahkan derajad
kaum wanita, yang memandang wanita tidak lebih dari pemuas nafsu seksual. Karya
Rendra ini dipandang sebagai salah satu usaha memperbaiki nasib buruk itu
dengan mengkombinasikannya kepada masyarakat termasuk pejabat dan pelacur ibu
kota itu. Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan
penderitaan manusia, Tetapi manusia tidak menyadari hal ini.
· Penderitaan yang timbul karena
penyakit, siksaan / azab Tuhan Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat
atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat
merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus
penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderita dapat diungkapkan
berikut ini :
1. Seorang anak lelaki buta sejak
dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, karena
kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di Universitas dan akhirnya
memperoleh gelar Doktor di Universitas Dsabone Perancis. Dia adalah Prof. DR
Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.
2. Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi
dengan sabar ia menerima cobaan ini. Bertahun-tahun ia menderita penyakit
kulit, sehingga istrinya bosan memeliharanya, dan ia dikucilkan. Berkat
kesabaran dan pasrah kepada Tuhan, sembuhlah ia dan tampak lebih muda, sehingga
istrinya tidak mengenalinya lagi. Disini kita dihadapkan kepada masalah sikap
hidup kesetiaan, kesabaran, tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga sikaphidup
yang lemah seperti kesetiaan dan kesabaran sang istri yang luntur karena
penyakit Nabi Ayub yang cukup lama.
Pengaruh penderitaan
orang yang mengalami penderitaan
mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap
yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif
misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh
diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal
kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi
penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya
bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah,
bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa,
ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu
tiri; anti kekerasan, ia berjuangan menentang kekerasan, dan lain-lain.
Apabila sikap negatif dan sikap positif ini
dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para
pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa
kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat
dengan tujuan perbaikan keadaan.keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan
dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan
harus disingkirkan.
sumber :
http://www.scribd.com/doc/51197957/BAB-VI-Manusia-dan-Penderitaan
http://sobatbaru.blogspot.com/2008/05/pengertian-penderitaan.html
A.
Pengertian Keadilan,
Keadilan adalah pengakuan dan perilaku yang seimbang anatar hak dan kewajiban.
Hal ini harus dipahamai secara mendalam, karena jika seorang hanya menuntut hak
saja, tanpa mengerjakan kewajiban, maka akan memperbudak dan merugikan pihak
lain. Sebaliknya, jika kita hanya mementingkan kewajiban saja, kita akan meudah
diperbudak orang lain.
B. Keadilan Sosial,
Keadilan sosial mengandung perngertian bahwa keadilan harus diterapkan di
kehidupan sosial bermasyarakat. Hal ini sesuai dengan amanah Pancasila dan
konstitusi demi terciptanya kesejahteraan bersama. Untuk mewujudkan keadilan
sosial, sikap yang perlu dipupuk antara lain :
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan kekeluargaan dan kegotongroyongan,
2. adil dan seimbang terhadap siapa saja,
3. suka memberi pertolongan,
4. suka berkerja keras,
5. menghargai hasil karya orang lain,
C. Berbagai Macam Keadilan,
1. Keadila Legal atau Kedailan Moral,
keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat
dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang
menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya yang paling sesuai. Ini menurut
Plato disbeut keadilan moral, sedangkan pendapat lain menyebutnya keadlian
legal.
2. Keadilan Distributif,
Mengandung perngertian bahwa keadilan akan terlaksana apabila hal-hal yang sama
diperlakukan secara sama dan hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama.
3. Keadilan Komutatif,
Keadilan ini bertujuan menciptakan ketertiban dan kesejahteraan umum. Sehingga
apabila ada sesuatu di luar peraturan yang berlaku disebut tidak adil.
D. Kejujuran,
Kejujuran atau jujur mengandung perngertian bahawa apa yang dikatakan sesuai
dengan hati nuraninya, dan sesuai dengan kenyataan yang ada.
Pada hakekatnya kejujuran dilandasi kesadaran moral akan hak dan kewajibannya
juga takut akan dosa. Adapun kesadaran moral menuntut manusia untuk memilih hal
yang baik dan buruk, halal dan haram, dan sebagainya. Terkadang pemikiran tidak
sesuai dengan hati nurani. Saat itulah ketika seseorang bertindak berdasar
pemikirannya dikatakan ia tidak jujur kepada dirinya dan pada akhirnya akan
menimbulkan rasa tidak nyaman di hati. Untuk itu, batasan dari kejujuran adalah
hati nurani, bukan pemikiran.
E. Kecurangan,
Secara sederhana kecurangan adalah lawan dari tidak jujur, dan identik dengan
licik. Kecurangan mengandung pengertian bahwa seseroang mendapatkan keuntungan
dengan cara yang tidak benar/ tidak jujur. Dan biasanya cara yang digunakan
tidak wajar.
Ada banyak sebab kecurangan, namun pada akhirnya kecurangan akan mengarah
kepada keburukan. keburukan adalah lawan kebaikan, dan pada hakikatnya keduanya
ada di diri manusia. Tinggal mana yang akan dipilih. Disini, hati nurani lah
yang bekerja. Apabila seseorang condong kepada kebaikan, maka kejujuran yang
dipilihnya begitupun sebaliknya.
F. Pemulihan Nama Baik,
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup bersosial. Orang akan berusaha
mati-matian untuk menjaga namanya agar tetap baik. meskipun terkadang jalan
yang diambil curang.
Nama baik erat kaitanya dengan perbuatan dan tingkah laku. Perbuatan sendiri
meliputi banyak hal mulai dari cara berbicara, cara bergaul, dan sebagainya.
Perbuatan baik sendiri, bisa dibagi ke dalam dua hal,
1. manusia menurut sifat dasarnya adalah berupa moral,
2. manusia dengan aturan-aturan tertentu dalam bermasyarakat.
Pemulihan nama baik sendiri berarti adanya kesadaran dari seseorang untuk
mengembalikan kedudukannya di dalam masyarakat. Hal ini bisa didasarkan bahwa
orang itu berbuat salah dan menyadarinya, atau mendapat fitnah dari pihak lain.
Pada intinya, pemulihan nama baik adalah upaya untuk mengembalikan kedudukannya
kembali di dalam masyarakat.
G. Pembalasan,
Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain kepada diri kita.
reaksi bisa berupa perbuatan yang sama/ seimbang, lebih kecil, atau bahkan
lebih besar. Ketidakadilan bisa terjadi apabila pembalasan dilakukan dengan
reaksi yang lebih besar.
Meskipun pembalasan identik dengan perbuatan buruk, namun sebenarnya yang
dinamakan pembalasan adalah reaksi dari semua perbuatan kita dalam bergaul.
Jika seseorang bergaul dengan baik, maka ia akan mendapat pembalasan yang bak
pula. Sebaliknya, apabila seseorang bergaul dengan cara yang tidak baik, maka
ia akan mendapatkan balasannya berupa ketidakbaikan pula.