Pengertian perangkat keras (hardware) jaringan komputer adalah perangkat
yang digunakan untuk menghubungkan komputer ke komputer lainnya dalam jaringan
untuk tujuan berbagi data,berbagi informasi serta berbagi peripheral dalam
jaringan adapun contoh dari perangkat
keras jaringan komputer antara lain :
1. NIC (Network Interface Card)
NIC (Network Interface Card) atau
yang biasa disebut LAN card adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan
dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Komponen ini biasanya sudah
terpasang secara onboard di beberapa komputer atau laptop.
BERIKUT MACAM
DAN HARGA
NIC:
-
PCI LAN
Card NIC Ethernet D-Link DFE-528TX
Perangkat
ata sampai dengan kecepatan 100Mpbs (Half Duplex) dan up 200Mpbs (Full Duplex Seharga Rp. 75.000
-
PCI LAN Card NIC Ethernet TP-Link TF-3283
Perangkat
Card internal yang biasa dipasang di PCI Slot PC dan menghubungkan ke jaringan
lokal maupun global melalui media kabel UTP. Mengusung teknologi NIC Fast
Ethernet yang dapat mentransfer data sampai dengan kecepatan 100Mpbs (Half
Duplex) dan up 200Mpbs (Full Duplex)
SEHARGA Rp. 45.000
-
PCI LAN Card NIC Ethernet TP-Link TF-3239DL
Perangkat Card internal yang biasa dipasang di PCI
Slot PC dan menghubungkan ke jaringan lokal maupun global melalui media kabel
UTP. Mengusung teknologi NIC Fast Ethernet yang dapat mentransfer data sampai
dengan kecepatan 100Mpbs (Half Duplex) dan up 200Mpbs (Full Duplex) seharga Rp. 45.000
2. KABEL
JARINGAN
Kabel dalam sebuah jaringan
digunakan sebagai media penghubung. Meskipun sekarang sudah ada teknologi
tanpa kabel (wireless) namun kabel masih sering digunakan karena mudah dalam
pengoperasiannya. Ada beberapa macam tipe kabel yang biasa digunakan untuk membangun
sebuah jaringan komputer seperti :
-
Kabel Twisted Pair
Kabel Twisted Pair ini terdiri
dari beberapa kabel yang saling melilit. Ada dua jenis kabel yang termasuk dalam
tipe kabel ini yaitu Shielded Twisted Pair (STP) dengan lapisan alumunium foil
dan Unshielded Twisted Pair (UTP). Kedua jenis kabel twisted pair ini pada
dasarnya sama, bedanya hanya kabel UTP rentan terhadap medan magnet atau
voltase yang tinggi sedangkan kabel STP tidak.
-
Kabel Coaxial
Tampilan
fisik kabel ini terdiri dari kawat tembaga sebagai inti yang dilapisi oleh
isolator dalam lalu dikelilingi oleh konduktor luar kemudian dibungkus dengan
bahan semacam PVC sebagai lapisan isolator paling luar. Untuk penggunaan kabel
coaxial ini sudah jarang digunakan karena pada umumnya orang membangun jaringan
komputer dengan kabel twisted pair.
-
Kabel Fiber Optic
Kabel Fiber optic
adalah sebuah kabel yang terbuat dari serat kaca dengan teknologi canggih dan
mempunyai kecepatan transfer data yang lebih cepat daripada kabel biasa,
biasanya fiber optic digunakan pada jaringan backbone (Tulang Punggung) karena
dibutuhakan kecepatan yang lebih dalam dari jaringan ini, namun pada saat ini
sudah banyak yang menggunakan fiber optic untuk jaringan biasa baik LAN, WAN
maupun MAN karena dapat memberikan dampak yang lebih pada kecepatan dan
bandwith karena fiber optic ini menggunakan bias cahaya untuk mentransfer data
yang melewatinya dan sudah barang tentu kecepatan cahaya tidak diragukan lagi
namun untuk membangun jaringan dengan fiber optic dibutuhkan biaya yang cukup
mahal dikarenakan dibutuhkan alat khusus dalam pembangunannya.
3. KONEKTOR
Konektor digunakan sebagai sarana
penghubung antara kabel dengan colokan NIC (Network Interface Card) yang ada
pada komputer Anda. Jenis konektor ini disesuaikan dengan tipe kabel yang
digunakan misalnya Konektor RJ-45 berpasangan dengan kabel UTP/STP, konektor
BNC/T berpasangan dengan kabel coaxial dan konektor ST berpasangan dengan kabel
fiber optic.
4. HUB
Hub adalah komponen jaringan
komputer yang memiliki colokan (port-port), jumlah portnya ini mulai dari 8,16,
24, sampai 32 port. Pada umunya hub digunakan untuk menyatukan kabel-kabel
network dari tiap workstation, server atau perangkat lainnya. Dengan kata lain
Hub sama halnya seperti sebuah jembatan yang dapat menghubungkan beberapa kota atau
provinsi.
-
Karakteristik Hub
Hub awalnya mensupport kecepatan
ethernet 10 Mbps. Namun dewasa ini banyak hub memiliki kecepatan data 100 Mbps.
Beberapa jenis hub mendukung dua kecepatan 10 Mpbs / 100 Mbps atau dikenal
dengan dengan dual-speed hubs.
1. Tergolong
peralatan Layer 1 dalam OSI model (Physical layer).
2. Tidak
dapat membaca paket-paket data.
3. Tidak
dapat mengetahui sumber dan tujuan data.
4. Hanya
berperan menerima dan meneruskan data yang masuk ke semua peralatan dijaringan
termasuk yang mengirim data.
Dapat
memperkuat sinyal elektrik data yang masuk sebelum dikirimkan ke tujuan.
-
Cara Kerja Hub
Hub merupakan suatu device pada
jaringan yang secara konseptual beroperasi pada layer 1 (Physical Layer).
Maksudnya, hub tidak menyaring menerjemahkan sesuatu, hanya mengetahui
kecepatan transfer data dan susunan pin pada kabel. Cara kerja alat ini adalah
dengan cara mengirimkan sinyal paket data ke seluruh port pada hub sehingga
paket data tersebut diterima oleh seluruh computer yang berhubungan dengan hub
tersebut kecuali computer yang mengirimkan. Sinyal yang dikirimkan tersebut
diulang-ulang walaupun paket data telah diterima oleh komputer tujuan. Hal ini
menyebabkan fungsi colossion lebih sering terjadi.
Misalnya ketika ada pengiriman
paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada
pengiriman paket data dari port C ke port D, maka akan terjadi tabrakan (collision)
karena menggunakan jalur yang sama (jalur broadcast yang sama) sehingga paket data
akan menjadi rusak yang mengakibatkan pengiriman ulang paket data. Jika hal ini
sering terjadi maka collison yang terjadi dapat mengganggu
aktifitas pengiriman paket data yang baru maupun ulangan. Hal ini mengakibatkan
penurunan kecepatan transfer data. Oleh karena itu secara fisik, hub mempunyai lampu led yang mengindikasikan terjadi collision.
Ketika paket data dikirimkan
melalui salah satu port pada hub, maka pengiriman paket
data tersebut akan terlihat dan terkirim ke setiap port lainnya sehingga bandwidth padahub menjadi terbagi ke seluruh port yang ada. Semakin banyak port yang tersedia pada hub, maka bandwidth yang tersedia menjadi semakin
kecil untuk setiap port.
Hal ini membuat pengiriman data pada hub dengan banyak port yang terhubung pada
komputer menjadi lambat.
5. SWITCH
Switch pada prinsipnya sama
dengan hub bedanya switch lebih pintar daripada hub karena mampu menganalisa
paket data yang dilewatkan padanya sebelum dikirim ke tujuan. Selain itu switch
juga memiliki kecepatan transfer data dari server ke workstation atau
sebaliknya.
-
Karakteristik Switch
Switch utamanya disajikan untuk
ethernet. Memiliki konfigurasi port yang beragam dari 5 port hingga puluhan
port. Juga mendukung kecepatan 10 Mbps, 100 Mbps atau keduanya (dual speed).
1. Tergolong
peralatan Layer 2 dalam OSI Model (Data Link Layer)
2. Dapat
menginspeksi data yang diterima
3. Dapat
menentukan sumber dan tujuan data
4. Dapat
mengirim data ke tujuan dengan tepat sehingga akan menghemat bandwith.
5. Dapat
menangani lebih dari dua port dan lebih dari dua komunikasi
data dalam waktu bersamaan.
-
Cara Kerja Switch
Switch dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai collision domain dan broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas
paket yang melalui switch jaringan. Cara menghubungkan komputer ke switch
sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer atau router ke hub. Switch
dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang sudah terpasang pada
jaringan
-
Keuntungan
Klien Performance: Karena sistem
tertentu yang melekat pada switch hanya melihat informasi secara eksplisit
ditujukan kepada NIC, ada sedikit overhead waktu yang dihabiskan membuang paket
yang tidak perlu membaca. Throughput yang lebih tinggi: Karena hanya lalu
lintas yang relevan diturunkan jaringan setiap pelabuhan, setiap NIC
mendapatkan paket sendiri dikirimkan ke switch secara independen satu sama lain
terikat dengan NIC beralih. Ini berarti sebuah tombol dapat mengatur volume
total yang lebih besar data dalam transit pada waktu tertentu.
-
Kekurangan
Switch: Jika saklar cukup mahal untuk memasukkan “port mirroring” kemampuan, suatu sniffer adalah penggunaan terbatas pada sebuah switch karena switch secara otomatis menyaring lalu lintas yang ingin diperoleh sniffer.
Switch: Jika saklar cukup mahal untuk memasukkan “port mirroring” kemampuan, suatu sniffer adalah penggunaan terbatas pada sebuah switch karena switch secara otomatis menyaring lalu lintas yang ingin diperoleh sniffer.
DAFTAR HARGA SWITCH DAN MODEL:
10/100M
·TL-SF1005D 5-port
10/100M mini Desktop Switch, plastic case Rp58,000
·TL-SF1008D 8-port 10/100M
mini Desktop Switch, plastic case Rp78,000
·TL-SF1016D 16-port
10/100M Desktop Switch, plastic case Rp162,000
Gigabit-Uplink
·TL-SL1210 8+2G
Gigabit Switch, 8 10/100M RJ45 ports, 1 Fixed 10/100/1000M RJ45 ports, 1U
19-inch rack-mountable steel case, save 75% energy Rp440,000
·TL-SL1117 16+1G
Gigabit Switch, 16 10/100M RJ45 ports, 1 Fixed 10/100/1000M RJ45 ports, 1U
19-inch rack-mountable steel case Rp545,000
·TL-SL1226 24+2G
Gigabit Switch, 24 10/100M RJ45 ports, 2 Fixed 10/100/1000M RJ45 ports, 1U
19-inch rack-mountable steel case Rp755,000
Unmanaged Gigabit Switch
·TL-SG1005D 5-port
Gigabit Switch, plastic case Rp158,500
·TL-SG1008D 8-port
Gigabit Switch, plastic case Rp230,000
·TL-SG1016D 16-port
Gigabit Switch, Plastic Case Rp565,000
Managed Gigabit Switch
·TL-SG2109WEB
8-Port Gigabit Web Smart Switch with 1 SFP Slot
Rp835,000
·TL-SG2216WEB
16-port Pure-Gigabit Web Smart Switch, 16 10/100/1000M RJ45 ports, 2 SFP
expansion slots supporting MiniGBIC modules, Port/Tag-based VLAN, MAC address
Binding, Priority, Port Mirror/Trunking, VCT, Web-based
configuration Rp1,690,000
·TL-SG2224WEB
24-port Pure-Gigabit Web Smart Switch, 24 10/100/1000M RJ45 ports, 2 SFP
expansion slots supporting MiniGBIC modules, Port/Tag-based VLAN, MAC address
Binding, Priority, Port Mirror/Trunking, VCT, Web-based
configuration Rp2,350,000
6. REPEATER
Repeater adalah sebuah komponen
yang berfungsi memperkuat sinyal. Sinyal yang diterima dari satu segmen kabel
LAN ke segmen LAN berikutnya akan dipancarkan kembali dengan kekuatan sinyal
asli pada segmen LAN pertama sehingga dengan adanya repeater ini, jarak antara
dua jaringan komputer dapat diperluas.
-
Karakteristik Repeater
Karakteristik :
1. Mempunyai
kelemahan tidak dapat melakukan filter
traffic jaringan.
2. Data
yang masuk ke port repeater akan tersebar ke segmen-segmen
jaringan LAN tanpa memperhitungkan apakah data dibutuhkan atau tidak.
-
Cara Kerja Repeater
Repeater pada umumnya diletakkan
disuatu tempat ketinggian ,antenna nya pun ditinggikan lagi yang biasanya
diletakkan diatas tower sehingga jangkauan pancaran akan lebih jauh. Semakin
tinggi letak repeater, maka akan lebih jauh pula daya jelajahnya. Seringnya
repeater diletakkan disuatu lokasi yang tinggi misalnya di puncak Gunung,
atau Bukit , Antennanya pun di instalasikan ditower yang cukup tinggi.
Memperkirakan jarak jangkau
repeater, secara sangat sederhana adalah dengan melihat area dari lokasi tsb
dengan mata kita, bila yang terlihat sangat luas, maka hampir dapat dipastikan,
sejauh mata kita memandang, sampai sanalah area yang dapat dicover oleh
repeater itu, ( Line Of Sight ) Mengingat keterbatasan daya pandang, dapat saja
coveragenya lebih jauh dari pandangan kita.
Peformance sebuah repeater
dipengaruhi pula oleh ,daya pancar repeater, sensitivitas, serta sel;ektivitas
dari repeater itu sendiri. Untuk meningkatkan kekuatan pancaran, selain
meletakkan repeater pada tempat yang tinggi, maka digunakan pula Antenna dengan
penguatan ( gain ) yang besar.
7. ROUTER
Router memiliki kemampuan untuk
menyaring atau menfilter data yang lalu lalang di jaringan berdasarkan aturan
atau protocol tertentu. Sama seperti hub/switch, router juga dapat digunakan
untuk menghubungkan beberapa jaringan seperti jaringan model LAN, MAN, bahkan
WAN.
-
Karakteristik Router
ROUTER mempunyaikarakteristik alat sebagai berikut :
1. Mempunyai adaptor dan spesifikasi yang berbeda
2. Mempuyai internet in / WAN
3. Mempunyai internet out / LAN
4. Mempunyai reset switch
5. Mempunyai indikator porwer
6. Mempunyai antena (jika wireless)
ROUTER mempunyaikarakteristik alat sebagai berikut :
1. Mempunyai adaptor dan spesifikasi yang berbeda
2. Mempuyai internet in / WAN
3. Mempunyai internet out / LAN
4. Mempunyai reset switch
5. Mempunyai indikator porwer
6. Mempunyai antena (jika wireless)
-
Cara Kerja Router
Cara kerja router mirip dengan
bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat
juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen
jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI
(lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada
lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan
pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema
pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.
Lalu, kapan penggunaan bridge
jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya
digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol
jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen
jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam
jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti
halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan
segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda
(seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan
IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan
dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket
broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering
dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet.
-
Keuntungan Menggunakan Router
Keuntungan
yang didapatkan dengan menggunakan router pada jaringan adalah :
1. Isolasi
trafik broadcast : Kemampuan ini memperkecil beban jaringan karena trafik jenis
ini dapat diisolasikan pada sebuah LAN saja.
2. Fleksibilitas
: Router dapat digunakan pada topologi jaringan apapun dan tidak peka terhadap
masalah kelambatan waktu.
3. Pengaturan
prioritas : Router dapat mengimplementasikan mekanisme pengaturan prioritas
antar protokol
4. Pengaturan
konfigurasi : Router umumnya dapat lebih dikonfigurasi daripada bridge.
5. Isolasi
masalah : Router membentuk penghalang antar LAN dan memungkinkan masalah yang
terjadi diisolasi pada LAN tersebut.
6. Pemilihan
jalur : Router umumnya lebih cerdas daripada bridge dan dapat menentukan jalur
optimal antar dua sistem.
-
Kerugian Menggunakan Router
Kerugian
yang terjadi dengan menggunakan router adalah :
1. Tergantung
pada protocol : Router yang beroperasi pada lapisan network OSI hanya mampu
meneruskan trafik yang sesuai dengan protokol yang diimplementasikan.
2. Biaya
: Router umumnya lebih kompleks daripada bridge dan lebih mahal. Overhead
pemrosesan pada router lebih besar sehingga throughput yang dihasilkan dapat
lebih rendah daripada bridge.
3. Pengalokasian
alamat : Dalam internetwork yang menggunakan router, memindahkan sebuah mesin
dari LAN yang satu ke LAN yang lain berarti mengubah alamat jaringan pada
sistem itu.
4. Sistem
tak terjangkau : Penggunaan routing table statik menyebabkan beberapa sistem dapat
terjangkau oleh sistem lain.
8.
MODEM
-
Karakteristik Modem
·
Mekanik
·
Elektrik
·
Fungsional
·
Prosedural
-
Kegunaan / Fungsinya :
·
Mekanik
: hubungan fisik antara DTE-DCE
·
Elektrik : level voltase &
waktu perubahan voltase DTE-DCE harus sama, misal NRZ-L
·
Fungsional :
fungsi DCE dalam kategori data, kontrol, waktu, dan ground.
·
Prosedural
: urutan kejadian dalam mentransmisikan data
-
Cara Kerja Modem
Modem berasal
dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan
bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier)
dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan
sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang
diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem
merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua
arah.
Dalam kerjanya, modem melakukan
proses modulasi dan demodulasi terhadapdata yang dipancarkan. Modem menerima
rangkaian pulsa biner dari periferal komputer, kemudian memodulasikarakteristik
sinyal analog (level tegangan, frekuensi atau fasa) agar dapat disalurkan
melalui saluran telepon atau cablelines. Sedangkan pada si penerima, sinyal
yang ditumpangi ini oleh rangkaian demodulator dipisahkan kembali dari sinyal
yang menumpanginya sehingga dapat dibaca oleh komputer, proses ini dinamakan
demodulasi. Standarisasi darimodulasi dewasa ini berfungsi untuk mencapai
kecepatan yang lebih baik lagi. Pada awalnya kecepatan dari modem ini adalah
300 bps dan dewasa ini telah mencapai 56 Kbps. Kecepatan modem itu sendiri
sekarang ini sudah cukup cepat dibanding dahulu, tetapi untuk penggunaannya di
Indonesia masih dibatasi dengan kurang bagusnya jaringan telepon yang tersedia.
Saat ini kecepatan modem yang sering digunakan di Indonesia adalah sebesar
56Kbps, tetapi dengan kondisi jaringan telepon yang ada, kecepatan tersebut
mungkin maksimal hanya sekitar 33.6 Kbps saja.
-
Keuntungan dari Modem
Keuntungan dari akses jaringan
internet lewat cable modem juga meliputi semua keuntungan koneksi internet
dengan menggunakan telephone modem yang umum digunakan saat ini untuk rumah
tangga, namun tidak lagi dibutuhkan saluran telepon untuk internet, sehingga
saluran telepon tidak selalu sibuk, ditambah lagi dengan kecepatannya yang
tinggi, dan waktu koneksi yang tidak dibatasi. Namun hal yang terakhir ini bisa
juga merupakan kerugian jika ditinjau dari sisi lain, hal ini akan kita bahas
kemudian.
Satu lagi keuntungan yang agak
menonjol dari cable modem adalah bahwa satu cable modem bisa dipakai
bersama-sama oleh beberapa komputer sekaligus, misalnya jika anda mempunyai
lebih dari satu komputer di rumah yang terhubung dengan jaringan lokal
kecil-kecilan, maka seluruh jaringan tersebut bisa menikmati internet juga. Hal
ini biasanya dilakukan dengan memasang sebuah Hub ke cable modemnya, kemudian
komputer-komputernya dihubungkan ke Hub tersebut. Tentu saja anda bisa juga
melakukan hal ini dengan telephone modem biasa, tetapi ukuran bandwidthnya jauh
lebih kecil daripada cable modem, sehingga tidak efektif karena hanya sedikit
data yang bisa lewat dalam satu saat, apalagi jika komputernya cukup banyak.
Selain digunakan di rumah tangga,
tentu saja cable modem memiliki peluang besar untuk digunakan di area lain,
misalnya bisnis. Kantor-kantor yang masih menggunakan ISDN atau teknologi lain
yang sekelas dengan cable modem tetapi lebih mahal, akan sangat senang jika ada
solusi cable modem dengan harga yang lebih murah.
-
Kerugian Dan Solusinya
Apabila anda tidak ingin seluruh
anggota keluarga, terutama anak-anak, untuk mengakses jaringan internet tanpa
pengawasan (atau di luar jam-jam yang ditentukan), ini adalah hal yang patut
dipertimbangkan.
Masalah ini tidak terlalu sulit dipecahkan
jika anda menggunakan Operating System yang menggunakan konsep multi-user,
seperti misalnya Linux, di mana anda bisa membuat beberapa user (mungkin
sejumlah anggota keluarga anda), yang masing-masing diberi hak berlainan. Namun
tentunya pengguna Operating System seperti itu belum banyak untuk rumah tangga
yang pada umumnya menggunakan Operating System Windows atau Macintosh.
Solusi lainnya mungkin tidak
seefektif jika anda menggunakan OS multi-user, tetapi biasanya dilakukan
melalui pembatasan dari program pengakses internet, contohnya web browser
(misalnya Netscape atau Internet Explorer) dan program percakapan (misalnya
mIRC), yaitu dengan memasang password, yang hanya diketahui oleh anda, untuk
menjalankannya, maka setiap anggota keluarga lain akan menggunakan internet,
harus dengan ijin anda. Sepengetahuan penulis ada beberapa program shareware
yang memang bertujuan untuk memasang password untuk menjalankan program-program
tertentu. Program-program shareware bisa dicari di Download.com.
Kekurangan lain dari cable modem
adalah kecepatan upstream (data keluar) yang tidak sebanding dengan kecepatan
downstream (data masuk), hal ini membuat cable modem kurang sesuai jika
dijadikan pilihan utama untuk membuka server, misalnya web atau FTP server. Jika
anda benar-benar membutuhkan koneksi yang memadai untuk server, maka Anda
sepertinya membutuhkan koneksi T1 atau yang lebih baik.
Modem digunakan sebagai
penghubung jaringan LAN dengan internet. Dalam melakukkan tugasnya, modem akan
mengubah data digital kedalam data analog yang bisa dipahami oleh kita manusia
ataupun sebaliknya.
9.
BRIDGE
Bridge adalah
peralatan yang berfungsi menghubungkan dua jaringan yang mempunyai media komunikasi dan topologi berbeda tetapi mempunyai protokol yang sama. Contoh,
jaringan yang menggunakan kabel fiber
optic bisa dihubungkan
dengan jaringan kabel coaxial dan jaringan yang menggunakan topologi ring bisa dihubungkan dengan jaringan
bertopologi star.
-
Karakteristik Bridge
1. Dapat
memisahkan jaringan yang luas menjadi sub jaringan yang lebih kecil.
2. Dapat
mempelajari alamat, meneliti paket data dan menyampaikannya.
3. Dapat
mengoleksi dan melepas paket-paket diantara dua segmen jaringan.
4. Dapat
mengontrol broadcast ke jaringan.
5. Dapat
merawat address table.
-
Cara Kerja Bridge
Bridge memetakan alamat Ethernet
dari setiap node atau titik yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan
hanya memperbolehkan lalulintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika
menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika
segmennya sama, paket akan ditolak, dan jika segmennya berbeda, paket paket
diteruskan ke segmen tujuan. Dengan demikian bridge juga mencegah pesan rusak
agar tidak menyebar keluar dari satu segmen.
10.
ACCESS POINT
Access Point adalah sebuah node yang telah dikonfigurasi secara khusus pada sebuah WLAN (Wireless Local Area Network). Access Point bertindak sebagai pusat pemancar dan penerima untuk sinyal-sinyal radio WLAN. Access Point sering disebut juga base station
-
Karakteristik Access Point
Interface untuk mengatur setting AP
dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa
konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:
1.
Mengatur supaya AP
dapat berfungsi sebagai DHCP server
2.
Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA)
3.
Mengatur akses
berdasarkan MAC Address device pengakses. Dsb
-
Cara Kerja Access
Point
Ada dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL Router.
Kedua perangkat ini sudah lama tidak difungsikan secara optimal, langsung saja
timbul rasa penasaran untuk melakukan konfigurasi AP. Model dan merk perangkat wireless tidak disebutkan, karena tidak
dapat fee dari vendor dan memungkinkan exploitasi menjadi lebih mudah oleh
pengakses ilegal yang ada di area sekitar kantor.
Konfigurasi pertama dilakukan
terhadap AP, ada passwordnya, password
default telah berganti, tidak perlu bertanya ke konfigurator sebelumnya,
cari cara untuk melakukan reset ke default
factory setting di
google.com, dapat beberapa informasi dari forum/milis, setelah dicoba akhirnya
konfigurasi AP kembali ke setting awal.
Interface untuk mengatur setting
AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa
konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:
1. Mengatur
supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
2. Mencoba
fitur Wired Equivalent
Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA)
3. Mengatur
akses berdasarkan MAC Address device pengakses dsb
Beberapa
konfigurasi yang dibuat tidak bekerja dengan baik, misalnya meski DHCP server
telah diatur, AP tidak memberikan IP sesuai dengan alokasi yang ditentukan.
REFERENSI :
http://tukankcopas.blogspot.com/2013/06/macam-macam-perangkat-keras-serta.html#ixzz2doan01m2
http://belrdh.wordpress.com/2011/02/25/perangkat-jaringan-komputer/
http://wikipedia.com