Pengertian Organisasi Menurut Para Ahli
Pengertian
Organisasi – Manusia adalah mahluk social yang
cinderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi
kegiatannya dalam mencapai sautu tujuan tetapi karena keterbatasan kemampuan
menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal
tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam berorganisasi.
Definisi organisasi secara umum:
“Kelompok orang yang secara
bersama-sama ingin mencapai tujuan”
Definisi organisasi menurut para
ahli:
1. Menurut ERNEST DALE:
Organisasi adalah suatu proses
perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan
suatu struktur atau pola hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu
kerja kelompok.
2. Menurut CYRIL SOFFER:
Organisasi adalah perserikatan
orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu system kerja
dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan
kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.
3. Menurut KAST & ROSENZWEIG:
Organisasi adalah sub system teknik,
sub system structural, sub system pshikososial dan sub system manajerial dari
lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada
tujuan.
Berdasarkan Sumber Di Wikipedia
Definisi organisasi lain menurut para ahli sebagai berikut:
Menurut para ahli terdapat beberapa
pengertian organisasi sebagai berikut.
- Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
- James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
- Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
- Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk
karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta
tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut
terhadap masyarakat.Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat
diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi
seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai
anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu
organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan
ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup.[1] Akan tetapi
sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan
mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi
berpartisipasi secara relatif teratur.
1. Manajemen
Pengertian dan peranan manajemen:
Manajemen
dapat di artikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua
sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Para ahli ekonomi umumnya mempunyai pengertian yang berbeda tantang manajemen,
berikut pengertian
Dengan
demikian sebenernya manajemen itu hampir selalu ada pada setiap kegiatan
manusia sebab manusia akan selalu berusaha berkumpul dan bekerja sama.
Fungsi dan Proses Manajemen:
Fungsi
manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam proses
manajemen yang akan dijadiakan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan
untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat dilakukan di perusahaan manapun.
Pada fungsi manajemen tersebut terdapat beberapa pendapat mengenai fungsi
manajemen:
1. George R. Terry
Fungsi
manajemen: planning,organizing, actuating, dan controlling.
2. Harold Kontz dan Cyrill
O’Donnel
Fungsi
manajemen: planning, organizing, staffing, directing, dan
conrtolling.
3. Henry Fayol
Fungsi
manajemen: planning, organizing, commanding, coordinating dan
controlling
Berikut
ini adalah garis besar dari keseluruhan teori yang telah dijabarkan di atas
kita dapoat menyimpulkan tiga fungsi manajemen yang sangat umum digunakan yaitu
perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan.
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan
adalah kegiatan pertama seorang manajer dalam rangka melaksanakan
fungsi manajemen agar dapat membuat keputusan yang teratur dan logis sebelumnya
harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah
selanjutnya. Keputusan itu mencakup hal-hal berikut:
-
Analisis, yaitu perhitungan bagaimana perkiraan dimasa depan.
-
Sasaran, yaitu perincian singkat dan tugas mengenai sasaran yang ingin
dicapai,menetapkan
hasil yang diinginkan.
-
Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang akan dilaksanakn.
-
Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk
mencapai sasaran.
-
Skedul waktu, yaitu penetapan waktu atau jadwal yang harus
dilakukan.
-
Anggaran keuangan, yaitu penetapan sumber-sumber keuangan yang
digunakan untuk melaksanakan proyek yang
direncanakan.
Planning yang efektif harus memenuhi
5 W 1 H:
- What
: apa tujuan yang hendak dicapai
-
Why : mengapa hal tersebut perlu dilakukan.
- Where
: dimana hal tersebut akan dilakukan.
-
When : kapan hal
tersebut akan dilakukan
- Who
: bagaimana cara melakukannya
2. Fungsi perencanaan bermanfaat
untuk hal-hal berikut:
a.
Mengimbangi ketidakteraturan dari perusahaan.
b.
Memusatkan perhatian pada sasaran.
c.
Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan dan efektif
d.
Memudahkan pengawasan.
e.
Mendorong orang memberikan prestasi.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Actuating
atau tahap pelasanaan merupakan penerapan atau implementasi dari rencana yang
telah ditetapkan dan diorganisasikan.Actuating merupakan langkah-langkah
pelaksanaan rencana didalam kondisi nyata yang mekibatkan segenap anggota
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- Actuating
adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh
kesadarab secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara
efektif. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (Leadership).
- Leadership
adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan tulus
sehingga pekerjaan berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan
adalah fungsi manajemen yang tak kalah pentingnya, karna didalam pengawasan
dilakukan koreksi. Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana
dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau
untuk memperbaiki kesalahan,penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya
yang tidak sesuai dengan rencana. Didalam pengawasan paling tidak dilakukan
tiga proses, yaitu:
-
Melakukan pengukuran terhadap hasil kerja yang telah dicapai.
-
Melakukan perbandingan hasil kerja yang telah dicapai dengan standar yang telah
ditetapkan
sebelumnya.
-
Melakukan koreksi terhadap hasil kerja yang meliputi pembiayaan dan efesiensi
kerja.
Proses Manajemen:
Proses
manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
-
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu
adalah aktivitas
manajemen yang disebut perencanaan. Oleh
karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan
- Pengendalian,
perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana
dibuat, rencana tersebut harus
diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor
pelaksanaannya
untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor
pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut
kebutuhan.
-
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan
keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan
pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan metode untuk
melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat
dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Ciri-Ciri Manajer Profesioanal:
1.
Mempunyai rasa percaya diri yang besar.
2.
Berpandang jauh kedepan.
3.
Berwawasan luas.
4.
Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil
Keterampilan manajemen yang
dibutuhkan:
Menurut Robert L.Katz :
1.
Keterampilan konseptual (conceptional skill)
2.
Keterampilan berhubungan dengan orang lain ( Humanity skill)
3.
Keterampilan teknis (technical skill)
Menurut ricky W. Griffin:
1.
Keterampilan manajamen waktu.
2.
Keterampilan membuat keputusan.
2. Organisasi:
Definisi organisasi
Pengorganisasian
(Organizing) Menurut kamus istilah organizing berarti menciptakan suatu
struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga
hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan
keseluruhan sruktur tersebut. Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti
yakni sekelompok orang yang bekerja sama dengan menempatkan
tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu
tujuan. Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai definisi dari organisasi:
1.Prof Dr. Sondang P. Siagian
organisasi
ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian
suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang /
beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut
dengan bawahan.
2.Drs. Malayu S.P Hasibuan
organisasi
ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari
sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi
hanya merupakan alat dan wadah saja.
3. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro
organisasi
adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
4. James D Mooney
Organization is
the form of every human, association for the assignment of common
purpose” atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu
tujuan bersama.
5. Chester L Bernard (1938)
Organisasi
adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define
organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama
memiliki visi dan misi yang sama.
6. Paul Preston dan Thomas Zimmerer
Organisasi
adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.(Organization is
a collection people, arranged into groups, working together
to achieve some common objectives).
Fungsi pengorganisasian:
a.
Adanya pembagian tugas dan penggolongan kegiatan perusahaan.
b.
Pembagian tugas kegiatan perusahaan kepada kelompok yang telah
ditetapkan.
c.
Menentukan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Selain mempunyai fungsi,
pengorganisasian juga mempunyai tujuan yakni:
a.
Kemudahan dalam pelaksanaan tugas.
b.
Kemudahan pimpinan dalam melakukan pengawasan.
c.
Kemudahan dalam menentukan orang-orang yang dipercaya dalam
melaksanakan tugas.
Pentingnya mengenal Organisasi:
a.
Terciptanya hubungan yang baik antaranggota organiosasi.
b.
Setiap anggota mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c.
Spesialisasi dalam melaksanakan tugas.
Bentuk-Bentuk Organisasi:
- Organisasi Garis : diciptakan
oleh Henry Fayol.
Organisasi
ini hanya mengenal satu komando. Satu wewenang yang
turun
langsung dari pempin kebawahan, mulai dari manajer puncak
langsung
ke mandor, bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan.
- Organisasi Garis dan Staf :
diciptakan oleh Harrington Emerson.
Merupakan
bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari
organisasi
garis seperti adanya pengawasan secara langsung, serta
mengambil
kelebihan-kelebihan dari organisasi staf seperti adanya
spesialisasi
kerja.
- Organisasi Fungsional :
diciptakan oleh F.W. Taylor
Bentuk
organisasi ini merupakan gabungan dari bentuk organisasi
fungsional
dan organisasi garis dan staf.
Prinsip-Prinsip Organisasi:
Prinsip-prinsip
organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang
mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of
Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip
organisasi meliputi:
1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi
dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak
mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi
pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi,
mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
2) Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam
suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu
pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian
wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya
organisasi secara keseluruhan.
3) Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal
ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang
atasan saja.
4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang
pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga
perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi
wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam
pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan
keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan
tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5) Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam
menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada
atasan.
6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu
organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau
kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan
pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari
masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas
dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas
jalannya organisasi.
7) Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya
bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan
perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk
dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang
cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.
8) Prinsip Fungsional.
Bahwa
seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan
wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari
pekerjaannya.
9) Prinsip Pemisahan.
Bahwa
beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada
orang lain.
10) Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan
antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal
ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi
tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/
kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana
(tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur
organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar
seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
11) Prinsip Fleksibilitas
Organisasi
harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika
organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di
luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan
fungsi dalam mencapai tujuannya.
12) Prinsip Kepemimpinan.
Dalam
organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata
lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses
kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.
Sebab keberhasilan dan kegagalan
Organisasi:
Keberhasilan
atau kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan peran para anggotanya. Suatu
keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yg baik antar para anggotanya.
Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karna adanya faktor internal di
pengorganisasian tersebyut yang bersifat negatif.
Manajemen dan
tata kerja
Manajemen adalah semua bentuk organisasi dimana
orang-orang bekerja bersama mencapai tujuan yang telah ditetapkan, membutuhkan
manajemen. Manajemen diperlukan organisasi agar usaha pencapaian tujuan menjadi
lebih mudah.
Secara spesifik ada tiga alasan utama dibutuhkannya
manajemen dalam organisasi, yaitu
1. Mencapai
tujuan, manajemen mempermudah pencapaian tujuan organisasi dan pribadi.
2. Menjaga
keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, manajemen
menyeimbangkan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan di
antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi (stakeholders) seperti
pemilik, karyawan, konsumen, pemasok dan lain-lain.
3.
Mencapai efisiensi dan efektifitas, efisiensi dan efektifitas merupakan ukuran
prestasi organisasi.
Menurut Peter Drucker efisiensi adalah melakukan
pekerjaan dengan benar (doing thing right) dan efektifitas adalah
melakukan pekerjaan yang benar (doing the right thing).
Efisiensi merupakan kemampuan untuk melakukan
pekerjaan dengan benar, berkaitan dengan biaya-biaya yang ditimbulkan dalam
melakukan aktivitas. Mengukur biaya dari sumber daya yang diperlukan dalam
rangka mencapai suatu tujuan. Sedangkan efektivitas merupakan kemampuan memilih
alat yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, berkaitan dengan
melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan dan merupakan ukuran tentang
pencapaian suatu tugas atau tujuan. Sejauh mana tugas atau tujuan telah
dicapai.
Yang dimaksud
dengan Efisiensi adalah
menyelesaikan pekerjaan dengan usaha, biaya, atau pemborosan yang minimum. Jadi
efisiensi adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar.
Sedangkan Efektivitas
adalah penyelesaian tugas-tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi
atau bisa juga dikatakan efektivitas adalah kemampuan untuk memilih
tujuan yang tepat/melakukan pekerjaan yang benar.
Tata kerja
adalah pembentukan sebuah strutur kerja yang disusun dengan membentuk badan
utama yang bertugas membuat skat-skat bagian dari sebuah organisasi atau
anggota kelompok dan juga menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus
dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
Dengan
tata kerja yang dilakukan dengan tepat, dapat mengandung arti bahwa proses
kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan juga praktis,
disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk
dapat mencapai point-point sebagai berikut:
a.Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan
sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
b. Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran
dalam proses pencapaian tujuan.
c. Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan
koordinasi yang tepat.
Tata kerja atau metode adalah satu
cara bagaimana agar sumber-sumber dan waktu yang tersedia dan amat di perlukan
dapat di manfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat
dilaksanakan dengan tepat.
Pemakaian
tata kerja yang tepat pada pokoknya di tunjukkan untuk:
Menghindari
terjadinya pemborosan di dalam pendayagunaan sumber-sumber dan waktu yang
terjadi
menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran
dalam peroses pencapaian tujuan. Menjamin adanya pembagian kerja , waktu dan koordinasi
yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen dan
tata kerja adalah : Manajemen : menjeaskan perlunya afa proses kegiatan
dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang di
perlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan
Tata kerja:
menjelaskan bagaimana proses kegiatan ini harus di laksanakan sesuai dengan
sumber-sember dan waktu yang tersedia.
Manajemen ,
organisasi dan tata kerja Eratnya hubungan ke tiga nya adalah sebagai berikut:
i. Manajemen:peroses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia
ii. Organisasi:alat bagi pencapainya tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama
iii. Tata kerja: pola orang-orang bagaimana kegiatan dan kerja sama tersebut harus di lakukan
i. Manajemen:peroses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia
ii. Organisasi:alat bagi pencapainya tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama
iii. Tata kerja: pola orang-orang bagaimana kegiatan dan kerja sama tersebut harus di lakukan
sebagai tujuan tercapai secara efisien
Manajemen, organisasi, dan tata kerja
1. Manajemen
Pengertian dan
peranan manajemen:
Manajemen
dapat di artikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua
sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Para ahli ekonomi umumnya mempunyai pengertian yang berbeda tantang manajemen,
berikut pengertian
Dengan
demikian sebenernya manajemen itu hampir selalu ada pada setiap kegiatan
manusia sebab manusia akan selalu berusaha berkumpul dan bekerja sama.
Fungsi dan
Proses Manajemen:
Fungsi
manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam proses
manajemen yang akan dijadiakan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan
untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat dilakukan di perusahaan manapun.
Pada fungsi manajemen tersebut terdapat beberapa pendapat mengenai fungsi
manajemen:
1.
George R. Terry
Fungsi
manajemen: planning,organizing, actuating, dan
controlling.
2.
Harold Kontz dan Cyrill O’Donnel
Fungsi
manajemen: planning, organizing, staffing, directing, dan
conrtolling.
3. Henry
Fayol
Fungsi
manajemen: planning, organizing, commanding, coordinating dan
controlling
Berikut ini
adalah garis besar dari keseluruhan teori yang telah dijabarkan di atas kita
dapoat menyimpulkan tiga fungsi manajemen yang sangat umum digunakan yaitu
perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan.
1.
Perencanaan (planning)
Perencanaan
adalah kegiatan pertama seorang manajer dalam rangka melaksanakan
fungsi manajemen agar dapat membuat keputusan yang teratur dan logis sebelumnya
harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah
selanjutnya. Keputusan itu mencakup hal-hal berikut:
-
Analisis, yaitu perhitungan bagaimana perkiraan dimasa depan.
-
Sasaran, yaitu perincian singkat dan tugas mengenai sasaran yang ingin
dicapai,menetapkan
hasil yang diinginkan.
-
Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang akan dilaksanakn.
-
Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk
mencapai sasaran.
- Skedul
waktu, yaitu penetapan waktu atau jadwal yang harus
dilakukan.
-
Anggaran keuangan, yaitu penetapan sumber-sumber keuangan yang
digunakan untuk
melaksanakan proyek yang direncanakan.
Planning yang
efektif harus memenuhi 5 W 1 H:
- What
: apa
tujuan yang hendak dicapai
- Why : mengapa hal tersebut perlu dilakukan.
- Where : dimana hal tersebut akan dilakukan.
- When : kapan hal tersebut akan dilakukan
- Who : bagaimana cara melakukannya
Fungsi
perencanaan bermanfaat untuk hal-hal berikut:
a.
Mengimbangi ketidakteraturan dari perusahaan.
b.
Memusatkan perhatian pada sasaran.
c.
Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan dan efektif
d.
Memudahkan pengawasan.
e.
Mendorong orang memberikan prestasi.
3.
Pelaksanaan (Actuating)
Actuating atau
tahap pelasanaan merupakan penerapan atau implementasi dari rencana yang telah
ditetapkan dan diorganisasikan.Actuating merupakan langkah-langkah pelaksanaan
rencana didalam kondisi nyata yang mekibatkan segenap anggota organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- Actuating
adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh
kesadarab secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara
efektif. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (Leadership).
- Leadership
adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan tulus
sehingga pekerjaan berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai.
4.
Pengawasan (Controlling)
Pengawasan
adalah fungsi manajemen yang tak kalah pentingnya, karna didalam pengawasan
dilakukan koreksi. Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana dilaksanakan
sesuai dengan tujuan. Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau untuk
memperbaiki kesalahan,penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya yang
tidak sesuai dengan rencana. Didalam pengawasan paling tidak dilakukan tiga
proses, yaitu:
-
Melakukan pengukuran terhadap hasil kerja yang telah dicapai.
-
Melakukan perbandingan hasil kerja yang telah dicapai dengan standar yang telah
ditetapkan sebelumnya.
-
Melakukan koreksi terhadap hasil kerja yang meliputi pembiayaan dan efesiensi
kerja.
Proses
Manajemen:
Proses
manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
-
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu
adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya,
perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
-
Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu
rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta
pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut
berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan
tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
-
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini
merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih
diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih.
Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat
dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Ciri-Ciri
Manajer Profesioanal:
1. Mempunyai
rasa percaya diri yang besar.
2. Berpandang
jauh kedepan.
3. Berwawasan
luas.
4.
Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil.
Keterampilan
manajemen yang dibutuhkan:
Menurut
Robert L.Katz :
1.
Keterampilan konseptual (conceptional skill)
2.
Keterampilan berhubungan dengan orang lain ( Humanity
skill)
3.
Keterampilan teknis (technical skill)
Menurut
ricky W. Griffin:
1.
Keterampilan manajamen waktu.
2.
Keterampilan membuat keputusan.
2.
Organisasi:
Definisi
organisasi
Pengorganisasian
(Organizing) Menurut kamus istilah organizing berarti menciptakan suatu
struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga
hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan
keseluruhan sruktur tersebut. Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti
yakni sekelompok orang yang bekerja sama dengan menempatkan
tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu
tujuan. Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai definisi dari organisasi:
1.Prof Dr.
Sondang P. Siagian
organisasi
ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian
suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang /
beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut
dengan bawahan.
2.Drs. Malayu
S.P Hasibuan
organisasi
ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari
sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi
hanya merupakan alat dan wadah saja.
3. Prof. Dr.
Mr Pradjudi Armosudiro
organisasi
adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
4. James D
Mooney
Organization is
the form of every human, association for the assignment of common
purpose” atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu
tujuan bersama.
5. Chester L Bernard (1938)
Organisasi
adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define
organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama
memiliki visi dan misi yang sama.
6. Paul
Preston dan Thomas Zimmerer
Organisasi
adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.(Organization is
a collection people, arranged into groups, working together
to achieve some common objectives).
Fungsi
pengorganisasian:
a.
Adanya pembagian tugas dan penggolongan kegiatan perusahaan.
b.
Pembagian tugas kegiatan perusahaan kepada kelompok yang telah
ditetapkan.
c.
Menentukan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Selain
mempunyai fungsi, pengorganisasian juga mempunyai tujuan yakni:
a.
Kemudahan dalam pelaksanaan tugas.
b. Kemudahan
pimpinan dalam melakukan pengawasan.
c.
Kemudahan dalam menentukan orang-orang yang dipercaya dalam
melaksanakan
tugas.
Pentingnya
mengenal Organisasi:
a.
Terciptanya hubungan yang baik antaranggota organiosasi.
b.
Setiap anggota mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka
mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
c.
Spesialisasi dalam melaksanakan tugas
Bentuk-Bentuk
Organisasi:
-
Organisasi Garis : diciptakan oleh Henry Fayol.
Organisasi ini
hanya mengenal satu komando. Satu wewenang yang
turun langsung
dari pempin kebawahan, mulai dari manajer puncak
langsung ke
mandor, bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan.
-
Organisasi Garis dan Staf : diciptakan oleh Harrington Emerson.
Merupakan
bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari
organisasi
garis seperti adanya pengawasan secara langsung, serta
mengambil
kelebihan-kelebihan dari organisasi staf seperti adanya
spesialisasi
kerja.
-
Organisasi Fungsional : diciptakan oleh F.W. Taylor
Bentuk
organisasi ini merupakan gabungan dari bentuk organisasi
fungsional dan
organisasi garis dan staf.
Prinsip-Prinsip
Organisasi:
Prinsip-prinsip
organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang
mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization
of Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip
organisasi meliputi:
1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan
yang Jelas.
Organisasi
dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak
mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi
pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi,
mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
2) Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu
organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu
pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian
wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya
organisasi secara keseluruhan.
3) Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini,
seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan
saja.
4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang
pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga
perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi
wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam
pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan
keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan
tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5) Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam
menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada
atasan.
6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu
organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau
kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan
pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari
masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas
dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas
jalannya organisasi.
7) Prinsip
Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa
jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu
dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan
tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang
cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.
8) Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang
pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan
wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari
pekerjaannya.
9) Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban
tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang
lain.
10) Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan
antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal
ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi
tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/
kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana
(tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur
organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar
seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
11) Prinsip Fleksibilitas
Organisasi
harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika
organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di
luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu
menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
12) Prinsip Kepemimpinan.
Dalam
organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata
lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses
kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.
Sebab
keberhasilan dan kegagalan Organisasi:
Keberhasilan
atau kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan peran para anggotanya. Suatu
keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yg baik antar para anggotanya.
Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karna adanya faktor internal di
pengorganisasian tersebyut yang bersifat negatif.
Sumber:
-
http://fellyngrovy.blogspot.com/2012/10/manajemen-dan-tata-kerja.html
- buku ekonomi SMA: terbitan piranti dan erlangga’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar