Karangan Ilmiah, Non-Ilmiah, dan Tidak Ilmiah
Pengertian Karangan
Karangan merupakan karya
tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan
menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis
karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi,deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Macam, Sifat, dan Bentuk Karangan
Ada berbagai macam
karangan ilmiah, berikut diantaranya :
1.
Laporan
penelitian. Laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan
penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi
arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
2.
Skripsi.
Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
3.
Tesis.
Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
4.
Disertasi.
Tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
5.
Surat
pembaca. Surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan
ilmiah.
6.
Laporan
kasus. Tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
Ciri – Ciri Karya
Ilmiah
Dalam karya ilimah
ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu:
1.
Struktur
sajian
2.
Komponen
dan substansi
3.
Sikap
penulis
4.
Penggunaan
Bahasa
Hal-hal yang harus
ada dalam karya ilmiah antara lain:
1.
Karya
tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran
2.
Keindahan
karya tulis ilmiah terletak pada pola pikir dengan unsur-unsur yang
menyangganya.
3.
Alur
pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4.
Karya
tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka ,tabel, dan gambar, yang
tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5.
Karya
tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam
hakikat ilmu dengan mengindahkan kaida-kaidah kebahasaan.
6.
Karya
tulis ilmiah terdiri dari serangkain narasi (penceritaan), eksposisi (paparan),
deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
Ciri-Ciri Karangan Ilmiah
1. Bahasa yang digunakan
dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah,
dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
2. Sikap penulis dalam
karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa
impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata
ganti orang pertama atau kedua.
3. Struktur sajian karya
ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian
inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
4. Komponen karya ilmiah
bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung
pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang
dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
Ciri-Ciri Karangan Non-Ilmiah
Karya non ilmiah
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Emotif : kemewahan dan
cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit
informasi.
2.
Persuasif: penilaian
fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara
berfikir pembaca dan cukup informative.
3.
Deskriptif : pendapat
pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4.
Kritik tanpa dukungan
bukti.
Ciri-Ciri Karangan Ilmiah Popular
Karya ilmiah (Dalman,
2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek,
yaitu :
1.
Struktur.
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal,
bagian inti dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti,
sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
2.
Komponen
dan Substansi. Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun
semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar
pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
3.
Sikap
Penulis. Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan menggunakan kata atau gaya bahasa impersonal.
4.
Penggunaan
Bahasa. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan
struktur yang baku
Karangan Ilmiah
Skripsi, Thesis, dan Disertasi
Skripsi
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah atau karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan dari pendapat orang lain. selain itu skripsi dibuat bertujuan untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) bagi para mahasiswa yang ingin mendapatkan gelar sarjana.
skripsi dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah atau karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan dari pendapat orang lain. selain itu skripsi dibuat bertujuan untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) bagi para mahasiswa yang ingin mendapatkan gelar sarjana.
skripsi dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1.
Langsung ( observasi
Lapangan)
2.
Tidak Langsung ( studi
Kepustakaan
Tesis
Tesis merupakan karya ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian tehadap suatu hipotesa. jadi misal ada suatu hipotesa atau atau sesuatu yang masih praduga atau butuh diuji kebenarannya maka dilakukanlah pengujian terhadap praduga tersebut. tesis sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. tesis ditulis untuk meraih gelar magister (S2)
Disertasi
Merupakan karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif.disertasi ini ditulis untuk meraih gelar doktor (S3)
Tesis merupakan karya ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian tehadap suatu hipotesa. jadi misal ada suatu hipotesa atau atau sesuatu yang masih praduga atau butuh diuji kebenarannya maka dilakukanlah pengujian terhadap praduga tersebut. tesis sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. tesis ditulis untuk meraih gelar magister (S2)
Disertasi
Merupakan karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif.disertasi ini ditulis untuk meraih gelar doktor (S3)
Perbedaan Skripsi, Tesis, Disertasi
Perbedaan dari ketiga jenis karya ilmiah itu secara umum adalah perbedaan dalam mendapatkan gelar. pada skripsi gelar yang akan di dapat adalah sarjana (S1), pada tesis gelar yang dapat diperoleh adalah magister (S2), dan pada disertasi gelar yang didapat adalah doktor (S3)
selain perbedaan gelar yang didapat ketiga karya ilmiah tersebut memilik perbedaan lainnya.disertasi bobot akademisnya lebih besar daripada tesis, dan tesis bobot akademisnya lebih besar dari skripsi. selain itu permasalahan yang dibahas dalam ketiga karya ilmiah itu berbeda. pada disertasi permasalahan yang dibahas lebih luas dan mendalam daripada kedua karya ilmiah lainnya karena hasil dari disertasi merupakan teori baru atau sesuatu yang baru dan asli diciptakan. pada tesis permasalahan yang dibahas lebih mendalam daripada skripsi.
Karangan Ilmiah Populer
Karangan Semi Ilmiah (Populer)
Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Perbedaan Karya Ilmiah dengan Non ilmiah
Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Perbedaan Karya Ilmiah dengan Non ilmiah
Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual
objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek
yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau
observasi.
Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis.
Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu
dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses
pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan
ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik
penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para
ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga
karangan yang berbentuk semiilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa
membedakan dengan tegas antara karangan semiilmiah ini dengan karangan ilmiah
dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan
antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa,
struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa
yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa
yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain,
karangan semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada
istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan,
karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara
ketat dan sistematis, sedangkan karangan semiilmiah agak longgar meskipun tetap
sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan
(preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat, antara lain :
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat, antara lain :
1.
Emotif : merupakan kemewahan dan cinta
lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit
informasi
2.
Persuasif : merupakan penilaian fakta
tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir
pembaca dan cukup informative
3.
Deskriptif : merupakan pendapat
pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan Jika kritik adakalanya tanpa
dukungan bukti.
Jurnal
Pengertian jurnal atau buku harian adalah
formulir khusus yang digunakan dalam mencatat setiap aktivitas transaksi secara
kronologis sesuai urutan tanggal ke dalam jumlah yang harus di debet dan di kredit.
Jurnal di dalam praktik akuntansi adalah tempat pertama kali untuk mencatat
transaksi. Jurnal sendiri berasal dari bahasa Perancis (jour) artinya adalah
hari.
Buku jurnal berguna untuk menganalisis bukti transaksi sebelum dicatat ke dalam akun. Memang akan lebih praktis apabila bukti transaksi langsung dicatat ke akun yang terpengaruh. Namun ada beberapa kelemahan yang dapat terjadi, diantaranya sulit menemukan kesalahan apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan. Di samping itu juga tidak ada catatan mengenai terjadinya transaksi dalam suatu perusahaan. Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi kelemahan-kelemahan tersebut maka pencatatan dilakukan dengan bertahap. Terlebih dahulu lakukan analisa dan pencatatan ke dalam buku jurnal sebelum bukti transaksi di catat pada akun.
Buku jurnal berguna untuk menganalisis bukti transaksi sebelum dicatat ke dalam akun. Memang akan lebih praktis apabila bukti transaksi langsung dicatat ke akun yang terpengaruh. Namun ada beberapa kelemahan yang dapat terjadi, diantaranya sulit menemukan kesalahan apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan. Di samping itu juga tidak ada catatan mengenai terjadinya transaksi dalam suatu perusahaan. Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi kelemahan-kelemahan tersebut maka pencatatan dilakukan dengan bertahap. Terlebih dahulu lakukan analisa dan pencatatan ke dalam buku jurnal sebelum bukti transaksi di catat pada akun.
Ada beberapa macam bentuk jurnal, pada dasarnya bentuk jurnal dibedakan menjadi
duka, yakni jurnal umum dan jurnal khusu. Pada pembahasn kali ini kita akan
fokus pada pembahasan jurnal umum. Jurnal umum adalah tempat untuk mencatat
seluruh aktivitas transaksi keuangan tanpa terkecuali, sedangkan jurnal khusus
adalah tempat untuk mencatat beberapa jenis transaksi tertentu yang berkaitan
dengan jurnal khusus tersebut. Pada dasarnya pihak perusahaan bebas memilih
pemakaian jenis buku jurnal, tapi ada baiknya disesuaikan dengan kebutuhan.
Dasar pemilihan penggunaan buku jurnal mempertimbangkan faktor efektivitas dan
efisiensi bagi perusahaan.
Penjurnalan atau pencatatan transaksi pada jurnal umum adalah tahap kedua dalam siklus akuntansi setelah melakukan analisa terhadap bukti transaksi. Kegiatan pejurnalan adalah penggolongan semua transaksi ke dalam akun masing-masing. Sebagai contoh, Tuan Victor meyetorkan uang untuk modal PT. Victory. Dari kegiatan atau aktivitas ini akan berpengaruh pada dua akun yaitu akun kas (aktiva) dan modal Tuan Victor (ekuitas).
Dari penjelasan di atas, jurnal mempunyai beberapa fungsi:
Penjurnalan atau pencatatan transaksi pada jurnal umum adalah tahap kedua dalam siklus akuntansi setelah melakukan analisa terhadap bukti transaksi. Kegiatan pejurnalan adalah penggolongan semua transaksi ke dalam akun masing-masing. Sebagai contoh, Tuan Victor meyetorkan uang untuk modal PT. Victory. Dari kegiatan atau aktivitas ini akan berpengaruh pada dua akun yaitu akun kas (aktiva) dan modal Tuan Victor (ekuitas).
Dari penjelasan di atas, jurnal mempunyai beberapa fungsi:
1.
Fungsi
Historis Artinya, setiap bukti transaksi dilakukan secara kronologis,urut,
sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi.
2.
Fungsi
Mencatat Artinya, semua transaksi jangan sampai ada yang tertinggal dicatat
dalam buku jurnal.
3.
Fungsi
Analisis Artinya, pencatatan pada jurnal adalah hasil analisis yang berwujud
pendebitan dan pengkreditan akun-akun yang terpengaruh beserta jumlahnya.
4.
Fungsi
Instruktif Artinya, catatan yang terdapat pada jurnal adalah perintah untuk
melakukan pendebitan dan pengkreditan akun buku besar sesuai dengan catatan
yang terdapat pada jurnal.
5.
Fungsi
Informatif Artinya, fungsi dari jurnal adalah memberikan informasi atau
penjelasan mengenai transaksi yang terjadi untuk dilakukan pencatatan.
Manfaat Jurnal Umum
Ada beberapa hal yang
akan kita ketahui dalam proses pencatatan pada buku jurnal, diantaranya:
1.
Dianalisa
untuk mengetahui apakah akan menimbulkan bertambah atau berkurangnya satu atau
lebih suatu perkiraan.
2.
Dilakukan
analisa untuk mengetahui jumlah yang akan dicatat pada satu atau lebih
perkiraan.
3.
Dilakukan
analisa untuk mengetahui berapa perkiraan yang akan di debet dan di kredit.
4.
Dilakukan
analisa untuk mengetahui jumlah yang di debet dan di kredit harus sama.
5.
Dibuat
referensi (tanda) untuk mengetahui suatu jumlah sudah dilakukan posting ke
perkiraan yang tepat pada buku besar, sesuai nomor perkiraannya.
Karangan Ilmiah
Timbangan buku
Pengertian timbangan buku adalah tulisan yang menyajikan sejumlah informasi
tentang sebuah buku yang ditinjau dan dinilai secara isi sebuah buku Pengertian
timbangan pustaka adalah tulisan yang menyajikan sejumlah informasi tentang
sumber penulisnya seperti pengarang, nama buku, tahun dan diterbitkan.
Ringkasan
Bentuk ringkas dari karangan yang masih memperlihatkan sosok dasr dari aslinya.
Inti tidak meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain
memangkas hal-hal yang lebih kecil yang meliputi gagasan utama bacaan, kerangka
dasar masih tampak jelas.
Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam
bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan.
Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel.
Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau mengetahui sebuah buku atau
karangan. Dengan membuat ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun
pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju
gagasan penunjang, melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan
tujuan penulis.
Ciri-ciri ringkasan
1. Inti tidak
meninggalkan urutan dasar karangan.
2. Kerangka dasr masih
tampak jelas
3. Memangkas gagasan
utama menjadi lebih ringkas
4. Tujuannya untuk
memangkas gagasan.
Timbangan pustaka
Timbangan pustaka adalah menimbang atau menilai hasil-hasil penelitian yang
telah Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi,
kritik, Perbedaan karangan ragam standart dan non standart. Resensi buku lebih
dikenal dengan istilah timbangan buku Resensi adalah pertimbangan atau
pembicaraan tentang buku atau ulasan buku secara tertulis yang mengemukakan
pendapat seseorang tentang baik buruknya buku ditinjau dari berbagai sudut.
Resensi dapat dilakukan oleh siapa saja.
Metode Ilmiah
Metode ilmiah berdasatkan dari dua suku kata yaitu
metode dan ilmiah. Seandainya kita artikan satu-persatu makna dari kata-kata
tersebut yakni :
1.
Metode
Metode dapat diartikan sebagai sebuah cara yaitu
cara yang teratur dan sistematis untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu.
2.
Ilmiah
Ilmiah : bersifat ilmu; secara ilmu
pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Diatur oleh atau sesuai
dengan prinsip-prinsip ilmu pasti: prosedur ilmiah. Sistematis atau akurat
dalam cara ilmu pasti.
Secara umum dan keseluruhan metode ilmiah atau proses
ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara
sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta
membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi
yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen.
Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi
suatu teori ilmiah.
Bagaimana menurut para ahli? Ini adalah beberapa
pendapat para ahli diantaranya:
- Menurut Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara
menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan
kebenaran.
- Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode
ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi
Tujuan Mempelajari Metode Penulisan Ilmiah
Tujuan adalah salah satu bentuk harapan untuk dimasa yang akan datang. Untuk
karena itu dalam penulisan ilmiah kita tidak bias asal tulis atau tidak
mengindahkan kaidah-kaidah dala penulisan ilmiah. Dalam penulisan ini kita
harus mempunyai metodenya agar tulisan kita dapat dipahami dan dimengerti oleh
si pembaca dikemudian hari. Ini adalah beberapa tujuan kita mempelajari metode
ilmiah :
- Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan
dan menyajikan fakta secara sistematis
- Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai
karya tulis
- Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme
penulisan karangan ilmiah
Sikap Ilmiah
Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut “Attitude” sedangkan istilah
attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan
siap secara mental yang bersifat untuk melakukan kegiatan. Triandis
mendefenisikan sikap sebagai : “ An attitude ia an idea charged with emotion
which predis poses a class of actions to aparcitular class of social situation”
.
Rumusan di atas diartikan bahwa sikap mengandung tiga komponen yaitu komponen
kognitif, komponen afektif dan komponen tingkah laku. Sikap selalu berkenaan
dengan suatu obyek dan sikap terhadap obyek ini disertai dengan perasaan
positif atau negatif. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu
kesiapan yang senantiasa cenderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara
tertentu bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau obyek.
Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya
adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan
kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan individu
untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara
sistematis melalui langkah-langkah ilmiah.
Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang
biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode
ilmiah, antara lain :
1.
Sikap ingin tahu
2.
Sikap kritis
3.
Sikap obyektif
4.
Sikap ingin menemukan
5.
Sikap tekun
Langkah-Langkah
Langkah – langkah penulisan ilmiah
Bentuk laporan penulisan PI, terdiri dari :
1. Bagian Awal
Bagian Awal ini terdiri dari:
1.
Halaman Judul
2.
Lembar Pernyataan
3.
Lembar Pengesahan
4.
Abstraksi
5.
Halaman Kata Pengantar
6.
Halaman Daftar Isi
7.
Halaman Daftar Tabel
8.
Halaman Daftar Gambar: Grafik, Diagram,
Bagan, Peta dan sebagainya
2. Bagian Tengah.
Bagian tengah yerdiri dari :
1. Bab Pendahuluan
2. Bab Landasan Teori
3. Metode Penelitian Bab Analisis Data dan Pembahasan
4. Bab Kesimpulan dan Saran
3. Bagian Akhir.
Bagian akhir terdiri dari:
Daftar Pustak
Lampiran
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan
http://id.wikipedia.org/wiki/
http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah
http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah
http://dianpurnamasari1004.wordpress.com/2013/04/02/karya-ilmiah-karya-non-ilmiah-dan-karya-ilmiah-populer/
http://es-ciptanugraha.blogspot.com/2013/04/perbedaan-karya-tulis-ilmiah-populer.html
http://bayangzone.blogspot.com/2013/04/perbedaan-karya-ilmiah-populer-dan-non.html
http://gatotbukankaca.weebly.com/bahasa-indonesia-2-karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-ilmiah-populer.html
http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/06/pengertian-jurnal-umum.html
http://syafruddin41.blogspot.com/2013/02/pengertian-ringkasan-rangkuman-ikhtisar.html
http://shofidzulfikar41.blogspot.com/2013/05/pengertian-metode-ilmiah-tujuan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar